Pelajar SMU Tewas Tertembak Senapan Angin Milik Anggota Polri
Pelajar SMU di Makasar tidak sengaja, tewas tertembak oleh senapan angin Anggota Ditsabhara Polda Sulawesi Selatan, Briptu Asrianto Kamal. Akibat peristiwa tersebut pelaku terancam hukuman pidana dan disiplin dari kesatuannya. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WITA, di kediaman pelaku, Tanjung Bunga, Makasar. sebelumnya Briptu Asrianto Kamal telah berjanjian akan pergi berburu burung bangau di sekitar Tanjung Bunga. Namun saat hendak menjajal senapan anginnya dengan menembakan peluru ke dinding. Peluru tersebut terpantul menembus dada Adri (18) pelajar SMU di Makasar warga Kampung Sappabulo, Kecamatan Tamalater. Korban menghembuskan nafas terakhirnya, saat dilarikan ke rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Saat dikonfirmasi detikcom kepada kabid Humas Polda Sulelbar Kombes Endi Sutendi, pihaknya telah mengamankan pelaku berserta barang bukti dan kasus ini telah ditangani Propam Polda Sulawesi Barat. \"Sedangkan olah tempat kejadian perkara dilakukan oleh Polsek Tamalate, selain diancam pidana dia juga akan diberi sanksi disiplin,\" ungkap Endi, Sabtu (4/5/2013) malam. Endi menuturkan peristiwa tertembaknya pelajar SMU Adri, merupakan peristiwa yang tidak disengaja saat pelaku mencoba senapan angin miliknya. \"Saat pelaku sedang menembak, peluru senapan angin lalu mengenai dinding kemudian terpantul dan menembus dada korban,\" tuturnya Jenazah Adri sendiri saat ini sudah disemayamkan di rumah duka, di jalan Abdul Kadir, kelurahan Sappabulo, Kec. Tamalate, Makassar. Isak tangis dari puluhan kerabatnya menyambut jenazah Adri saat tiba di rumah duka, setelah pihak keluarga Adri menjemput jenazah Adri di RS Wahidin. Sehari sebelumnya kasus penembakan juga terjadi di Makassar, yang menimpa seorang anggota Batalyon Kavaleri, Pratu Andi Kristanto yang dilakukan oleh sekelompok preman, tidak jauh dari markas Raider TNI AD, di jalan Perintis Kemerdekaan KM 12, Makassar. Peluru yang diduga dari senjata softgun ini menembus lengan kanan Pratu Andi yang membuatnya harus dirawat di RS Wahidin. Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol Herry Steve Sinaulan sendiri saat dikonfirmasi detikcom enggan memberi komentar terkait kasus penembakan salah satu prajurit TNI AD yang jaraknya lokasi kejadian perkaranya tidak jauh dari Markas Kodam VII Wirabuana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: