Ini Kronologis Pembacokan Wartawan Sindo TV di Musi Rawas

Ini Kronologis Pembacokan Wartawan Sindo TV di Musi Rawas

Kontributor Sindo TV, Zainul Abidin, dikeroyok dan dibacok warga saat melakukan kegiatan jurnalistik di Kecamatan Muara Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan.  Produser Sky TV Biro Palembang, Sutamin, mengatakan, pengeroyokan itu bermula saat Zainul berboncengan dengan kontributor Kompas TV melakukan peliputan di tempat kejadiaN  perkara (TKP) Mapolsek Muara Rupit yang dibakar. Mereka tiba di lokasi sekira pukul 13.00 WIB, setelah menempuh perjalanan dari Jambi pukul 08.00 WIB. “Mereka berangkat pagi dari Jambi karena lokasinya jauh,” kata Sutamin, Selasa (30/4/2013). Setelah mengambil gambar di lokasi kejadian, mereka hendak kembali ke Jambi. Namun, tiba-tiba 10 orang yang mengendarai lima sepeda motor menghadang di jalan Desa Beringin Jaya, sambil membawa berbagai senjata tajam. Seketika, mereka balik arah menuju lokasi bentrok antara warga dengan polisi di Musi Rawas. “Setelah mengambil gambar mereka hendak kembali ke Jambi, tapi dihadang 10 orang yang mengendarai motor. Akhirnya mereka balik arah menuju Musi Rawas,” tambahnya. Namun, kelompok orang tak dikenal itu terus mengejar dan melempar celurit ke Zainul yang mengendarai sepeda motor. Akibatnya, tangan kanan bapak dua anak itu robrk dan jatuh dari sepeda motor. “Saat itu warga berusaha membacok mereka berdua. Merasa jiwanya terancam, mereka kabur ke tengah hutan dan meninggalkan semua peralatannya berupa kamera, tas, laptop dan sepeda motor,” ujarnya. Sutamin menambahkan, dalam keadaan terluka Zainul dan temannya berusaha meneyelamatkan diri dengan bersembunyi di balik rerimbunan pohon di hutan. Namun, warga masih mengejar sambil mengacung-acungkan senjata tajam. “Mereka berdua bersembunyi dari kejaran orang-orang yang membawa kapak dan celurit,” tandasnya. Mantan kontributor Global TV itu mengaku baru mengetahui kondisi salah satu anak buahnya itu, setelah Zainul menelefon sekitar pukul 15.00 WIB. Korban mengatakan dalam kondisi terluka dan terancam jiwanya. Meski sudah berlari dan menyeberangi dua sungai besar, namun kelompok orang bersenjata tajam itu masih mengejar. “Saat Zainul menelefon, saya bilang sudah matikan aja telefonnya yang penting menyelamatkan diri,” tegasnya. Setelah berlari tanpa henti, dua jurnalis itu tiba di kebun yang terdapat rumah warga. Secara singkat, mereka menyampaikan kepada warga jika dikejar orang-orang bersenjata. Oleh warga di kebun tersebut, mereka dibawa ke rumah Kepala Desa Noman Baru. “Saya lega ketika mendapat kabar mereka telah dievakuasi warga. Luka bacok Zainul dijahit mantri kesehatan desa setempat pada pukul 19.00 WIB,” tandasnya. Kemudian sekira pukul 20.00 WIB, mereka dibawa ke rumah sakit Lubuk Linggau ibu kota Musi Rawas, untuk mendapat perawatan lebih lanjut.  “Saat ini mereka dalam perjalanan menuju Lubuk Linggau, mungkin setengah jam lagi nyampai,” tuturnya. Menurut Sutamin, saat ini Biro Palembang telah mengirim satu orang untuk mendampingi Zainul. Kendati demikian, pihaknya belum menentukan sikap untuk melaporkan kasus tersebut kepada polisi. “Kami masih menunggu koordinasi dengan Sindo TV Jakarta. Akan menempuh upaya hukum atau mediasi kami belum dapat tentukan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: