Tak Ada Jembatan, Rakitpun Jadi
MUKOMUKO, BE – Sejak jembatan gantung yang berada di Desa Retak Ilir putus pada tahun 2011 lalu, warga terpaksa harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit yaitu alat transportasi rakitan yang terbuat dari susunan pohon bambu. Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan jembatan tersebut akan diperbaiki. Ketua BPD Desa Retak Ilir, Zulfikar mengatakan sejak putusnya jembatan tersebut, mobilitas masyarakat desa tersebut menjadi terhambat karena sebelumnya masyarakat sangat bergantung pada jembatan itu. Belum lagi jika ingin mengangkut hasil pertanian warga harus mengangkutnya secara bertahap dan tidak maksimal sehingga warga kerap dirugikan.\"Warga kesulitan jika harus terus menerus menggunakan rakit jika ingin keluar mengangkut hasil pertanian. Apalagi jika arus sungai sedang deras, maka tidak ada yang berani menyebrangi sungai itu,\" kata Zulfikar. Diperbaikinya jembatan yang memiliki panjang sekitar 80 meter tersebut sangat diharapkan. Hal ini mengingat sudah dua tahun lebih belum ada kejelasan dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan itu. \"Kami harap jembatan tersebut segera diperbaiki, karena memang itu yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini,\" terangnya. Sebagaimana diketahui, jembatan itu putus karena sudah dimakan usia dan tetap digunakan warga untuk menjalankan aktifitas sehari-hari, karena untuk melewati jalan lain relatif memakan waktu. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: