Agar Anak Terhindari dari LGBT, Ustaz Khalid Basalamah Bagikan Cara Mendidiknya

BACA JUGA:Hukum Salam-salaman Menggunakan Sarung Tangan Saat Lebaran? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Hal ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran tersebut dalam pandangan Islam.

"Baik orang itu sudah menikah atau masih bujang, kalau lesbian gadis, berbeda dengan hukuman zina lawan jenis," papar Ustaz Khalid Basalamah.

Agar anak tidak terjerumus dalam perilaku seksual menyimpang, orang tua perlu memperhatikan dua aspek penting, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal berasal dari dalam lingkungan keluarga itu sendiri. Misalnya, orang tua yang lalai dalam pengawasan, atau pernah melakukan perilaku menyimpang di depan anak, sehingga anak menirunya.

Contoh lainnya, ketika orang tua memiliki tiga anak laki-laki dan sangat menginginkan anak perempuan, namun setelah dikaruniai anak perempuan, mereka memperlakukan dan mendidiknya sama seperti anak laki-laki.

Dalam situasi seperti itu, anak perempuan bisa tumbuh dengan kebiasaan yang cenderung maskulin karena dididik oleh saudara laki-lakinya, misalnya diajak bermain bola, berkelahi, atau berpakaian seperti laki-laki.

Hal ini bisa menjadi awal dari kecenderungan menuju perilaku lesbian, dan sebaliknya juga berlaku pada anak laki-laki.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menanamkan perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan sejak dini, baik dari segi pakaian, cara berbicara, hingga peran dalam kehidupan sehari-hari. Ciri khas dan identitas masing-masing jenis kelamin tidak seharusnya dicampuradukkan.

"Dari segi gerakan, Allah sudah bedakan, laki-laki lebih tegas dan berwibawa, perempuan lebih lembut dan gemulai," terang Ustaz Khalid Basalamah.

BACA JUGA:Haramkah Membuka Warung Makan di Bulan Ramadhan? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

BACA JUGA:Agar Bisa Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Ustaz Khalid Basalamah: Perbanyak Ibadah Ini

Terdapat perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti cara berjalan, berbicara, dan perilaku sehari-hari.

Misalnya, jika seorang laki-laki bisa berbicara dengan cara yang mirip seperti wanita, hal tersebut sering kali dianggap sebagai sebuah prestasi.

Begitu pula dalam pekerjaan, ada pekerjaan yang khusus diperuntukkan bagi kaum laki-laki, seperti pekerjaan buruh bangunan atau pekerjaan fisik lainnya yang sebaiknya tidak dilakukan oleh perempuan.

Sumber: