Wali Kota Bengkulu Ajak Warga Ikut Iuran Sampah Demi Kota Bersih dan Nyaman

Wali Kota Bengkulu saat meninjau lokasi Pantai Panjang yang dijadikan tempat sampah-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Dalam upaya menjadikan Kota Bengkulu bersih dan indah, Wali Kota Dedy Wahyudi bersama Wakil Wali Kota Ronny P. L. Tobing kembali menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, termasuk dengan ikut iuran sampah melalui LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat).
Wali kota mengatakan bahwa permasalahan sampah tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah, melainkan butuh kolaborasi semua pihak.
“Kita sekarang sedang berperang melawan orang yang membuang sampah sembarangan. Iuran sampah itu hanya sekitar Rp20.000 – Rp30.000 per bulan, atau setara seribu rupiah per hari. Bandingkan dengan beli rokok yang bisa Rp35 ribu per hari, masa untuk iuran sampah tidak mampu?” ungkap Dedy, baru-baru ini.
Dedy memberi contoh negara maju seperti Singapura, yang dikenal sebagai salah satu kota terbersih di dunia. Menurutnya, hal itu bisa tercapai karena kesadaran masyarakatnya tinggi dalam menjaga kebersihan sejak dari lingkungan rumah tangga.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Terima 457 Sertifikat Tanah Jalan dari BPN, Langkah Nyata Selamatkan Aset Daerah
BACA JUGA:Pantai Panjang Resmi Dihibahkan ke Pemkot Bengkulu, Siap Ditata Jadi Destinasi Wisata Nasional
“Kalau kita jalan ke luar negeri, lihat kotanya bersih sekali. Itu karena ada kesadaran dari warga. Kalau ini bisa kita tanamkan, yakinlah Kota Bengkulu juga akan bebas sampah,” ujar Dedy optimis.
Dedy menambahkan, bagi warga yang benar-benar tidak mampu, Pemkot menyiapkan subsidi silang. Artinya, warga yang mampu dapat membayar iuran lebih besar secara sukarela untuk membantu warga kurang mampu.
“Yang tidak mampu, tidak usah bayar. Ini untuk keadilan sosial. Justru yang banyak menghasilkan sampah itu sering kali orang yang berduit karena banyak belanja dan COD,” terangnya.
Dirinya juga mengungkapkan, berdasarkan temuan di lapangan, jenis sampah yang sering dibuang sembarangan adalah bekas paket, pampers, pembalut, dan plastik rumah tangga lainnya.
“Tolong bantu pemerintah. Soal sampah ini urusan kita bersama. Kota bersih itu bukan hanya tugas petugas kebersihan, tapi juga cermin dari kesadaran warganya,” tutup Dedy.(imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: