Modus Bantuan Gubernur, Nenek Penjual Kerupuk di Bengkulu Diduga Dihipnotis dan Ditipu di Pasar Minggu

Novi Susanti (34), saat diwawancarai terkait kejadian penipuan yang dialami oleh nenek penjual kerupuk di Pasar Minggu-(foto: Anggi)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Nasib malang menimpa Marsyani (67), warga Jalan Telaga Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Ia menjadi korban penipuan bermodus bantuan modal usaha dari Gubernur Bengkulu, Minggu (27/4/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Peristiwa itu terjadi saat Marsyani tengah berjualan kerupuk udang keliling di kawasan Pasar Minggu, Jalan Al Manar, Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Ratu Samban.
Tiba-tiba, seorang pria mendekatinya dan mengaku ingin membeli seluruh dagangannya.
Pelaku kemudian mengajak Marsyani masuk ke dalam mobil putih yang terparkir di pinggir jalan, dekat simpang masuk Pasar Minggu. Di dalam mobil, sudah ada tiga orang lain yang menanyakan nama dan alamat korban.
Salah satu pelaku lalu menyerahkan amplop kepada Marsyani, yang diklaim berisi uang Rp 2,5 juta sebagai bagian dari program "bantuan modal usaha" dari Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Berhasil Kendalikan Inflasi Jelang Iduladha 1445 H
BACA JUGA:Evaluasi Program Sosial dan Sekolah Rakyat, DPD RI dan Kemensos RI sambangi Dinsos Prov Bengkulu
Saat hendak turun dari mobil, Marsyani mendapati pintu mobil macet. Para pelaku kemudian meminta Marsyani melepas dua cincin emas miliknya, seberat total 4 gram, dengan dalih agar pintu bisa dibuka. Cincin tersebut dibungkus menggunakan tisu oleh salah satu pelaku.
Setelah berhasil keluar, Marsyani menerima kembali bungkusan tisu, namun para pelaku langsung melarikan diri.
Saat membuka amplop, Marsyani hanya menemukan potongan kertas. Sedangkan dalam bungkusan tisu, ia mendapati batu dan cincin palsu, bukan miliknya.
"Nenek itu datang ke tempat saya, wajahnya terlihat panik dan bingung. Dia bilang baru saja ditipu," ujar Novi Susanti (34), pedagang Pasar Minggu, saat ditemui Senin (28/4/2025).
Novi menambahkan, Marsyani tampak gemetaran saat bercerita. Ia bahkan menduga korban sempat menjadi korban hipnotis.
"Saya bilang ke nenek itu, kayaknya nenek ini dihipnotis. Soalnya kelihatan banget neneknya seperti tidak sadar penuh," lanjut Novi.
Akibat kejadian ini, Marsyani mengalami kerugian sekitar Rp 5.080.000. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian, dan korban berharap pelaku segera tertangkap.(ang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: