HONDA BANNER

Lari dari Masalah: Ini Dampak dan Cara Menghindarinya

Lari dari Masalah: Ini Dampak dan Cara Menghindarinya

Meskipun awalnya terasa mengkhawatirkan, komunikasi dapat memberikan solusi yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah dengan tuntas. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Lari dari masalah sering kali jadi pilihan ketika menghadapi situasi yang dirasa terlalu sulit. Contohnya, dengan menunda pekerjaan, menghindari konflik, atau mencari hiburan sementara. Namun, apakah sikap ini benar-benar bisa membuat kita lepas dari masalahnya?

Lari dari masalah biasanya dilakukan untuk melepas stres karena besarnya tekanan dari masalah tersebut. Kebiasaan ini sering kali terjadi bukan karena sekadar malas atau takut, tetapi sebagai bentuk pertahanan diri dari tekanan emosional.

BACA JUGA:Tips Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami yang Aman

Umumnya, sikap lari dari masalah terbentuk sejak kecil, terutama jika orang tua atau lingkungan sekitar tidak memberi ruang untuk mengekspresikan emosi, seperti marah atau menangis. Hal-hal tersebut bisa membuat seseorang merasa bahwa emosinya tidak layak untuk disampaikan sehingga cenderung menghindari masalah alih-alih menghadapinya.

Kebiasaan Lari dari Masalah dan Dampaknya
Bentuk lari dari masalah tidak hanya berupa sikap tak acuh terhadap masalah yang ada, tetapi juga mengalihkan obrolan atau bahkan bercanda saat sedang membicarakan masalah. Selain itu, orang yang lari dari masalah juga bisa saja enggan mengekspresikan diri.

BACA JUGA:Hujan Deras Picu Longsor di Rejang Lebong, Jalan Curup-Lubuklinggau Tertutup Material

Sayangnya, berbagai bentuk lari dari masalah tersebut bisa berdampak buruk untuk diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah beberapa dampak lari dari masalah:

- Masalah hanya tertunda dan tidak benar-benar terpecahkan sehingga bisa jadi lebih sulit diatasi di masa mendatang
- Komunikasi terhambat sehingga konflik tidak kunjung redam
- Kekurangan pengalaman dalam menghadapi masalah
- Bila masalah yang terjadi berkaitan dengan orang lain, lari dari masalah dapat merusak kepercayaan mereka
- Perasaan terkait masalah, seperti sedih dan marah, terpendam sehingga berisiko menimbulkan reaksi yang meledak-ledak di lain waktu
- Harga diri dapat tercoreng karena merasa tidak cukup layak untuk menghadapi masalah

BACA JUGA:Strategi Undercover Buy Sukses Gagalkan Peredaran Sabu di Rejang Lebong

Cara Menghindari Sikap Lari dari Masalah
Dilihat dari dampak buruknya, sikap lari dari masalah perlu dihindari nih. Meski begitu, bukan berarti kamu harus menyelesaikan dengan segera setiap masalah yang datang kok.  Lebih jelasnya, berikut adalah cara menghadapi masalah yang lebih baik:

1. Kenali akar masalahnya
Langkah pertama untuk berhenti lari dari masalah adalah mengenali penyebabnya. Apakah ini kebiasaan dalam hubungan, tekanan kerja, atau ketidakpuasan dalam menjalani hidup? Memahami penyebab kebiasaan ini bisa membantumu melihat masalah dengan lebih jernih.

2. Ubah pola pikir
Setelah mengenali penyebabnya, kamu juga perlu mengubah pola pikir tentang masalah yang membuatmu ingin lari. Meskipun masalah tersebut tampak menakutkan, cobalah pikirkan berbagai keuntungan yang akan kamu dapatkan jika bisa menyelesaikannya dengan baik. Setiap masalah adalah peluang untuk tumbuh dan belajar.

BACA JUGA:Disidak Wagub Bengkulu, Pihak Sekolah Diminta Kembalikan Uang Pungutan Liar ke Siswa

3. Beri waktu untuk diri sendiri
Saat benar-benar ingin melepaskan diri dari masalah tersebut, tak ada salahnya untuk mengalihkannya sebentar. Namun, ingat bahwa kamu sebaiknya tetap tidak lari dari masalah tersebut ya. Kamu bisa memberikan waktu dan ruang sementara untuk diri sendiri agar bisa beristirahat, misalnya dengan mendengarkan musik atau justru melamun di kamar. Setelah itu, kamu bisa memikirkan solusi jangka panjang yang lebih matang daripada sekadar lari dari masalah.

4. Minta bantuan
Situasi yang begitu berat tak hanya dapat membuatmu ingin melarikan diri, tetapi juga mencegahmu memecahkan masalah tersebut dengan efisien. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain jika diperlukan ya, misalnya keluarga, teman, atau bahkan psikolog. Dengan cara yang tak terpikirkan sebelumnya, mereka bisa lho membantumu mengenali masalah dan memecahkannya dengan baik.

BACA JUGA:Rutan Bengkulu Perketat Keamanan di Bulan Ramadan, Razia dan Tes Urine Warga Binaan

5. Komunikasikan masalah
Komunikasi yang tepat dapat menyulap masalah yang sebelumnya terasa berbahaya menjadi peluang untuk berkembang. Meskipun awalnya terasa mengkhawatirkan, komunikasi dapat memberikan solusi yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah dengan tuntas.  Oh ya, saat mengomunikasikan perasaanmu terhadap suatu masalah, ingat selalu untuk turut mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain ya.

Menghadapi masalah memang perlu waktu dan kesabaran. Bahkan, terkadang kita perlu waktu untuk menenangkan pikiran agar bisa memecahkan masalah. Namun, sepenuhnya lari dari masalah pun bukan solusi yang baik karena justru bisa menjebak kita dalam masalah tersebut. (bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: