BKKBN Bengkulu dan IDAI Kampanyekan Pencegahan Adiksi Gadget Pada Anak Usia Dini

Selain membahayakan, penggunaan gadget pada anak pun perlu dibatasi.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 39,71% anak usia dini di Indonesia telah menggunakan telepon seluler, sementara 35,57% lainnya aktif mengakses internet.
Meskipun teknologi memiliki manfaat, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan mengatur penggunaan teknologi bagi anak-anak mereka.
Menanggapi fenomena ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan Bengkulu bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bengkulu mengampanyekan peningkatan indeks pengasuhan anak usia dini.
Kampanye ini dilakukan melalui siaran langsung Instagram bertajuk Cegah Adiksi Gadget Demi Tumbuh Kembang Optimal pada Rabu (13/3/2025).
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Gelontorkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Drainase Antisipasi Banjir
BACA JUGA:Pastikan Ketersedian Gas LPG Aman, Wagub Mian Datangi Pihak Pangkalan
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan masyarakat tentang pentingnya pola asuh yang tepat bagi anak usia dini di tengah gempuran teknologi digital.
"Tidak ada sekolah formal untuk menjadi orang tua. Pengalaman, pengetahuan, dan bimbingan seperti ini merupakan bekal penting dalam mendidik anak agar menjadi generasi penerus yang berkualitas," ujarnya
Zamhari berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran bagi para orang tua.
Sementara itu, dr. Intan Oktapia membahas fenomena adiksi gadget yang semakin marak terjadi pada anak-anak. Ia menekankan pentingnya stimulasi perkembangan anak, terutama dalam lima tahun pertama kehidupannya.
"Penggunaan gadget yang tidak tepat, terutama pada anak di bawah usia dua atau tiga tahun, dapat menghambat perkembangan mereka. Anak butuh stimulasi dari interaksi langsung dengan orang tua atau pengasuh agar kemampuan motorik dan komunikasi mereka berkembang optimal," jelasnya.
Disisi lain, Dr. Arya Wisnu Prayoga turut memberikan tambahan informasi mengenai batasan penggunaan gadget pada anak. Ia menegaskan bahwa anak di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget sama sekali.
Melalui kegiatan ini sambung Dr Arya, para orang tua akan semakin sadar akan pentingnya pola asuh yang tepat agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di era digital.
"Jika anak masih di bawah tiga tahun, harapan untuk pemulihan masih besar, tetapi terapi akan lebih sulit. Oleh karena itu, jangan sampai kelalaian kita membuat anak menjadi korban," tutup Dr Arya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: