Hur ‘ayn: Rupa Bidadari dalam Prespektif Penafsiran Al-Sya’rawi
Allah saw mengumpamakan bidadari seperti Mutiara yang tersimpan.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Bidadari dalam al-Qur’an disebut dengan lafadz Hur al- ‘īn dan qâsirât at-tarf. Hur ‘ayn disebutkan dalam QS. al-Dukhan: 54, QS. al-Thur: 20, dan QS. al-Waqi’ah: 22. Sementara itu, qâsirât at-tarf disebutkan dalam QS. as-Shaffat: 48 Selain itu, digunakan juga istilah azwâj mutahharah yang disebutkan dalam QS. an-Nisa’: 57, Azwâj mutahharah diartikan sebagai pasangan suci yang maknannya lebih merujuk kepada penggambaran Bidadari.
Di dalam Al-Qur’an, dibahas pula mengenai bidadari-bidadari yang Allah janjikan bagi hamba-hamba-Nya yang saleh. Hal ini bertujuan agar bisa dijadikan sebagai renungan umat Islam untuk beribadah kepada-Nya dan mendapatkan balasan salah satunya yaitu bidadari-bidadari yang Allah janjikan. Sebab surga adalah tempat kesenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan yang kekal dan abadi.
BACA JUGA:Bak Bidadari! 6 Weton Wanita Ini Memiliki Paras Cantik dan Baik Hati
Makna Hur al- ‘īn
Bidadari dalam bahasa Arab disebut الحو رية Yang memiliki arti wanita muda yang jelita, memikat, dan putih bersih. Kata ‘ayn memiliki makna mata hitam luas, mata yang paling indah yang pernah dilihat oleh manusia. Bidadari menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata vidyadari bermakna putri atau dewi dari kayangan. Selain itu, juga berarti perempuan yang elok dan cantik. Menurut Ensiklopedia Indonesia menjelaskan bidadari sebagai vidhadhara atau disebut vidyadhara yang memiliki arti makhluk setengah dewa. Jadi bidadari itu hidup hidup di wilayah kedewaan. Istilah vidyadari dalam konsep hinduisme bermakna pemuas syahwat.
Bidadari dalam Al-Qur’an disebut dengan kata كواعب yang memiliki arti gadis-gadis remaja yang sebaya. Bidadari di sebutkan dalam Al-Qur’an dengan kata حور عي,حور yang mempunyai arti gadis-gadis remaja, perempuan muda yang cantik mempesona, kulitnya mulus dan biji matanya sangat hitam.
BACA JUGA:13 Penyakit Ini Bisa Hilang Karena Puasa Ramadhan, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar
Secara etimologi, kata Hur berasal dari bahasa Arab bentuk jama’ dari kata “haura” dan”ahwar”. Menurut Ibnu Abbas Hur artinya putih. Kemudian menurut Abu Umar Hur adalah mata yang dipenuhi warna hitam, seperti mata kijang dan sapi. Jenis seperti ini juga tidak ada pada anak Adam. Menurut kamus ash-Shahah Hur artinya mata yang bagian putihnya sangat jernih dan pada bagian hitamnya sangat pekat.
Kata Hur ‘ayn yang digunakan dalam idhafah, bermakna sesuatu yang khusus untuk bangsa Arab jahiliyah. Menurut orang Arab perempuan yang di maksud Hur ‘ayn karena perempuan tersebut memiliki kulit yang putih bersih. Bahkan lebih dari itu, kata Hur ‘ayn juga bisa diartikan perempuan yang mudah, perawan, bermata gelap, berkulit putih.
Menurut Al-Sya’rawi dalam memaknai lafad Hur ‘ayn dengan perempuan yang memiliki mata putih bersih, kulit bersih dan memiliki bola mata lebar yang sangat indah. Nanti orang-orang yang masuk surga dinikahkan dengan bidadari yang bermata putih, tulang betisnya terlihat dibalik busana yang dikenakan. Bahkan, orang bisa melihat wajahnya dari balik jantung karena kulitnya yang bersih dan tipis.
BACA JUGA:Benarkah Banyak yang Masuk Surga di Bulan Ramadhan? Ini Kata Mbah Moen
Mayoritas ulama mengartikan kata Hur ‘ayn yaitu perempuan yang cantik jelita dan memiliki mata yang sangat indah; disebut dengan bidadari. Seiring perkembangnya pengetahuan dan kesadaran ulama kontemporer akan pentingnya relasi keseimbangan antara laki-laki dengan perempuan, maka kata Hur ‘ayn diperbaiki maknanya menjadi pasangan yang indah.
Makna Hur al- ‘īn dalam Tafsir Al-Sya’rawi
Pada surat al-Waqi’ah, ayat 22
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: