HONDA BANNER

Informasi tentang Pemeriksaan Fungsi Ginjal yang Perlu Anda Tahu

Informasi tentang Pemeriksaan Fungsi Ginjal yang Perlu Anda Tahu

Jika mengalami kerusakan, ginjal tidak dapat melakukan fungsi-fungsi tersebut dengan optimal, sehingga menimbulkan gangguan pada tubuh.--

Pemeriksaan fungsi ginjal dengan sampel darah
Pada pemeriksaan fungsi ginjal yang menggunakan sampel darah, dokter akan melakukan tahap-tahap berikut:
- Mengikat lengan bagian atas pasien dengan tali khusus, agar pembuluh darah vena pasien terlihat dengan jelas
- Membersihkan area kulit di sekitar pembuluh darah vena dengan menggunakan cairan antiseptik
- Menusukkan jarum ke pembuluh vena dan mengambil beberapa mililiter darah
- Mencabut jarum setelah darah yang diambil cukup, lalu menempelkan plester di area bekas tusukan jarum untuk mencegah perdarahan
- Memindahkan darah ke dalam tabung sampel
- Membawa sampel darah ke laboratorium untuk diperiksa

Setelah Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Sampel urine atau darah pasien akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Pada pertemuan selanjutnya, dokter akan memberi tahu hasil pemeriksaan tersebut. Berikut ini adalah hasil pemeriksaan ginjal, berdasarkan jenis tes yang dilakukan:

BACA JUGA:Doa Puasa Hari ke-1 Bulan Ramadhan, Lengkap dengan Arab dan Latin serta Artinya

Hasil urinalisis
Hasil urinalisis dapat dikatakan tidak normal bila ditemukan gula, protein, bakteri, sel darah putih, atau sel darah merah dalam jumlah yang melebihi batas. Pada ginjal yang sehat, jumlah zat-zat tersebut sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Meski demikian, adanya zat-zat tersebut tidak selalu menandakan bahwa seseorang menderita penyakit ginjal. Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil tes urine 24 jam
Hasil pengumpulan urine 24 jam dilihat dari kandungan protein dan kreatininnya. Kandungan protein dalam urine 24 jam tidak boleh lebih dari 100 mg/hari. Sedangkan, kandungan kreatinin normal dalam urine 24 jam tergantung pada jenis kelamin pasien, yaitu 955–2936 mg/hari pada pria, dan 601–1689 mg/hari pada wanita.

Keberadaan protein dan kreatinin yang di luar batas normal dapat menandakan pasien terserang kondisi berikut:
- Batu ginjal
- Infeksi ginjal
- Gagal ginjal kronis
- Glomerulonefritis

Hasil tes albumin, mikroalbumin, dan urine albumin-to-creatinine ratio (UACR)
Rasio albumin dan kreatinin dalam urine (UACR) tidak boleh melebihi 30 mg/g. Untuk kandungan albumin dalam urine sendiri, interpretasinya adalah sebagai berikut:

 30–300 mg (mikroalbuminuria), menandakan penyakit ginjal tahap awal
 ≥300 mg (makroalbuminuria), menandakan penyakit ginjal tahap lanjut

BACA JUGA:Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Hasil tes creatinine clearance
Hasil tes creatinine clearance normal pada pria usia 19–75 tahun berkisar antara 77–160 mL/min/BSA (mililiter per menit per luas permukaan tubuh). Sedangkan, hasil tes yang normal pada wanita tergantung rentang usianya. Berikut penjelasannya:

 Usia 18–29 tahun: 78–161 mL/min/BSA
 Usia 30–39 tahun: 72–154 mL/min/BSA
 Usia 40–49 tahun: 67–146 mL/min/BSA
 Usia 50–59 tahun: 62–139 mL/min/BSA
 Usia 60–72 tahun: 56–131 mL/min/BSA

Hasil lebih rendah dari rentang nilai di atas dapat menandakan adanya penurunan fungsi ginjal atau gangguan aliran darah ke ginjal.

Hasil tes kreatinin darah
Hasil tes yang normal pada pria usia 18–60 tahun adalah 0,9–1,3 mg/dL. Sedangkan pada wanita usia 18–60 tahun, hasil tes yang normal adalah 0,6–1,1 mg/dL. Hasil yang lebih tinggi dari nilai tersebut dapat disebabkan oleh kondisi berikut:

 Diet tinggi protein
 Dehidrasi
 Penyumbatan saluran kemih
 Infeksi ginjal atau kerusakan ginjal
 Gangguan aliran darah ke ginjal, yang dapat terjadi akibat gagal jantung kongestif, komplikasi diabetes, atau syok

BACA JUGA:BRI: Pembentukan Danantara Tak Mempengaruhi Stabilitas dan Keamanan Simpanan Nasabah

Hasil tes blood urea nitrogen (BUN)
Berikut ini adalah hasil tes normal berdasarkan rentang usia:
 Anak usia 1–17 tahun: 7–20 mg/dL
 Pria dewasa: 8–24 mg/dL
 Wanita dewasa: 6–21 mg/dL

Hasil BUN yang lebih tinggi dari nilai di atas dapat menandakan penyakit ginjal atau gagal ginjal. Namun perlu diketahui, hasil tes BUN normal pada orang berusia 60 tahun ke atas akan sedikit lebih tinggi, bila dibandingkan dengan hasil tes orang yang berusia 60 tahun ke bawah.

Hasil tes glomerular filtration rate (GFR)
Hasil tes GFR dibagi berdasarkan tingkat kerusakan atau gangguan pada ginjal. Rinciannya adalah sebagai berikut:

 ≥90: normal atau ada kerusakan ginjal tanpa gangguan fungsi ginjal
 60–89: kerusakan ginjal dengan gangguan fungsi ginjal ringan
 45–59: gangguan fungsi ginjal ringan sampai sedang
 30–44: gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat
 15–29: gangguan fungsi ginjal berat
 ≤15: gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah atau transplantasi ginjal

Pada pasien yang mendapatkan hasil pemeriksaan fungsi ginjal abnormal, dokter dapat menjalani pemeriksaan tambahan untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.

BACA JUGA:Implementasi Ijazah Elektronik di SD dan SMP di Kota Bengkulu, Dinas Dikbud Tunggu Arahan Teknis Pusat

Risiko Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal yang menggunakan sampel urine umumnya aman dan tidak menimbulkan risiko, kecuali jika pengambilan sampel dilakukan dengan kateter. Penggunaan kateter, terutama dalam waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau kandung kemih.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: