Tuntutan Tak Diakomodir, Mahasiswa Akan Gelar Aksi Lebih Besar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Mahasiswa Bengkulu yang tergabung dalam Aliansi Bumi Rafflesia menyampaikan beberapa tuntutan yang menjadi poin dalam aksi yang digelar di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (24/2/2025).

Rizki Perdana selaku jenderal lapangan dalam aksi ini mengatakan, aksi ini berangkat dari keresahan masyarakat akan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Khususnya kebijakan yang dikeluarkan Presiden RI Prabowo Subianto melalui instruksi presiden terkait efisiensi anggaran yang dinilai tidak tepat.

"Kami dari aliansi bumi rafflesia menyampaikan aspirasi kami melalui 7 poin yang tertuang dalam aksi yang kami lakukan hari ini," kata Rizki. 

BACA JUGA:Unjuk Rasa di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Saling Dorong

BACA JUGA:Demo Tolak Kebijakan Prabowo di Bengkulu Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Bentrok

Masih kata Rizki, aksi ini akan kembali dilakukan dan akan mengundang masa yang lebih banyak lagi.

Pasalnya, para mahasiswa yang tergabung dalam massa aksi kecewa atas tindakan wakil rakyatnya, yang mana pada hari ini hanya 1 orang anggota dewan yang hadir.

Terhadap anggota dewan tersebut sambung Rizki, juga telah mengkhianati mahasiswa lantaran pulang dan tidak membersamai mahasiswa dalam aksi ini.

"Tadi ada satu orang anggota dewan yang kita temui, tapi katanya akan menelpon anggota dewan yang lain, nyatanya dia pulang," tambah Rizki 

Sementara itu, selaku jenderal lapangan Rizki mengaku mendapatkan tindakan kriminalisasi dari aparat kepolisian. Bahkan sebanyak 27 massa aksi menjadi korban.

"Aksi kami hari ini mendapatkan kriminalisasi dan sebanyak mahasiswa menjadi korban. Ini menjadi catatan penting untuk aksi kami kedepannya," pungkas Rizki.

Berikut point tuntutan aksi Aliansi Bumi Rafflesia Melawan:

Sumber: