HONDA BANNER

Bila Ada Tetangga yang Berbuat Buruk, Gus Baha Bagikan Cara Membalasnya

Bila Ada Tetangga yang Berbuat Buruk, Gus Baha Bagikan Cara Membalasnya

Gus Baha Bagikan Cara Membalas Tetangga yang Berbuat Buruk-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Hubungan dengan tetangga adalah aspek penting dalam ajaran Islam. Kebaikan kepada tetangga tidak boleh bergantung pada sikap mereka terhadap kita.

Islam mengajarkan bahwa berbuat baik kepada sesama harus didasarkan pada perintah Allah, bukan semata-mata mengikuti norma sosial.

Dalam sebuah ceramah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, menyoroti bagaimana seharusnya sikap seorang Muslim terhadap tetangga, baik yang berbuat baik maupun yang sebaliknya.

BACA JUGA:Agar Tetap Bahagia Meskipun Banyak Hutang dan Berada Dititik Terendah, Gus Baha Bagikan Caranya

BACA JUGA:Agar Hidup Lebih Lebih Beruntung dan Dijamin Surga, Gus Baha Sarankan Doa Berikut

Gus Baha menjelaskan bahwa iman kepada Allah dan Rasul harus tercermin dalam perilaku kita terhadap tetangga.

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Pecinta Dawuh Kyai.

"Kalau kamu iman kepada Allah dan Rasul, maka lakukan kebaikan kepada tetangga dan tamu," terang Gus Baha.

Perintah untuk berbuat baik kepada tetangga tidak boleh bergantung pada sikap mereka. Jika tetangga berbuat baik, kita tetap harus berbuat baik, dan jika mereka berbuat buruk, kita tetap harus bersikap baik.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) Rembang Jawa Tengah ini, seseorang yang hanya berbuat baik ketika diperlakukan baik, sesungguhnya sedang dikendalikan oleh hukum sosial, bukan oleh hukum Allah.

Islam adalah agama yang menempatkan hubungan manusia langsung kepada Allah, bukan hanya berdasarkan interaksi sosial.

Ketika seorang Muslim berbuat baik kepada tetangga, itu semata-mata karena menaati perintah Allah, bukan karena ingin mendapat balasan yang sama.

Dengan memahami konsep ini, seseorang tidak akan mudah kecewa jika tetangga bersikap kurang menyenangkan atau bahkan menyakiti. Ketenangan dalam bersikap baik akan tetap terjaga karena niatnya murni berdasarkan ketaatan kepada Allah.

BACA JUGA:Ternyata Mondok di Pesantren Bisa Menjadi Haram, Gus Baha: Kalau Seperti Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: