HONDA BANNER

Asal-usul dan Alasan Bulan Sya'ban Disebut Ruwah, Berikut Penjelasan Gus Baha

Asal-usul dan Alasan Bulan Sya'ban Disebut Ruwah, Berikut Penjelasan Gus Baha

Gus Baha Jelaskan Asal-usul dan Alasan Bulan Sya'ban Disebut Ruwah-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Gus Baha menjelaskan asal-usul penyebutan bulan Syaban sebagai ruwah. Dalam ajaran Islam, bulan Syaban berada di antara dua bulan yang sangat penting, yaitu Rajab dan Ramadhan.

Namun, secara khusus, bulan Syaban juga dikenal dengan sebutan ruwah, sebagaimana dijelaskan oleh Gus Baha berdasarkan ceramah Mbah Moen.

Di kalangan masyarakat Jawa, bulan yang menyambut Ramadhan ini sering disebut ruwah. Istilah ini berasal dari bahasa Arab arwah, yang dalam penuturan lisan kemudian mengalami perubahan menjadi ruwah.

BACA JUGA:Amalkan Doa Ini 3 Kali Sehari, Gus Baha: Agar Rezeki Lancar dan Menjadi Kekasih Allah SWT

BACA JUGA:Bagaimana Rasulullah SAW Mengenali Umatnya dan Memberikan Syafaat di Hari Kiamat? Berikut Penjelasan Gus Baha

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Kajian Islam.

"Saya masih ingat betul ketika Mbah Moen mengajar dan di antara yang diterangkan itu mengapa Syaban disebut Ruwah," ungkap Gus Baha.

"Ruwah itu dari bahasa Arab arwah, terus di jawakan menjadi ruwah," lanjut Gus Baha.

Selain itu, kata arwah juga berkaitan dengan tradisi masyarakat Jawa yang mengunjungi makam-makam untuk mendoakan arwah leluhur mereka.

BACA JUGA:Rajinlah Bersedekah saat Masih Miskin, Gus Baha ungkap Alasannya

BACA JUGA:Bagaimana Penciptaan Alam Semesta dan Rahasianya, Berikut Penjelasan Gus Baha

Tradisi ini diyakini berasal dari kebiasaan masyarakat Yaman, yang setiap tahun pada bulan Syaban mengadakan haul Nabi Hud.

Dari sinilah para kiai di Jawa juga mulai membiasakan mengirimkan doa untuk leluhur pada bulan Syaban atau ruwah, sehingga muncul tradisi yang dikenal sebagai ruwahan.

"Karena di antara tradisi di Indonesia mengikuti Yaman. Dan di Yaman itu ada kaulnya Nabi Hud. Dan itu pada waktu Syaban. Sehingga kyai-kyai Jawa kalau kirim doa itu digabungkan pas Syaban atau Ruwah," demikian Gus Baha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: