Bila Amalan Bisa Mendatangkan Rezeki, Kenapa Ahli Ibadah Hidupnya Pas-pasan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Bila Amalan Bisa Mendatangkan Rezeki, Kenapa Ahli Ibadah Hidupnya Pas-pasan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad Jelaskan Meskipun Amalan Bisa Mendatangkan Rezeki Namun Kenapa Ahli Ibadah Hidupnya Pas-pasan?-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

"Yang pertama, kita perlu memahami apa itu rezeki. Kalau orang memahami bahwa rezeki adalah uang, berarti tidak dapat uang, tidak dapat rezeki. Kalau memahami bahwa rezeki adalah mobil, berarti enggak punya mobil, berarti enggak dapat rezeki," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Rezeki bukan hanya terbatas pada harta atau materi, tetapi juga mencakup segala sesuatu yang mendekatkan kita kepada ridho Allah.

Ini termasuk kebaikan dalam hidup, ketenangan hati, dan berkah yang ada dalam setiap langkah kita. Rezeki sejati adalah segala yang membawa keberkahan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

"Maka, makna rezeki, kata Syekh Muhammad Mutawalli Asya'rawi dalam kitab Al-Fatawa Al-Kubra, 'semua kebaikan yang membawa kita kepada ridho Allah, itulah rezeki'," kata Ustaz Abdul Somad.

Rezeki juga bisa datang dalam bentuk persahabatan yang baik. Teman yang mengingatkan kita untuk senantiasa beribadah dan menegur kita agar menjauhi perbuatan buruk, semuanya adalah rezeki yang seringkali tidak kita sadari.

BACA JUGA:Ternyata Bukan Azab, Ustaz Abdul Somad Jelaskan 3 Arti Sakit dalam Islam

BACA JUGA:Bila Takdir Sudah Ditentukan, Kenapa Kita Masih Berdoa, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

"Kalau kita punya teman yang baik, yang mengajak kita untuk beribadah, menegur kita dalam nahi mungkar, mengingatkan kita dalam kepayahan, kesulitan, menyenangkan hati kita saat diterpa bala, musibah, itu adalah rezeki," ujar Ustaz Abdul Somad.

Jika kita hanya memandang rezeki dari sisi materi, banyak orang yang mungkin memiliki kekayaan dan kekuasaan yang lebih besar daripada para nabi dan rasul.

"Kalaulah rezeki itu benda, maka berarti Qarun lebih mulia daripada Musa, karena Qarun lebih kaya daripada Musa. Kalaulah rezeki itu kuasa, berarti Firaun lebih dapat rezeki daripada Musa, karena Firaun lebih berkuasa. Kalaulah rezeki itu kasur yang lembut dengan sutra, berarti Abu Jahal dan Abu Lahab lebih dapat rezeki daripada Sayyidina wa Maulana Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam," papar Ustaz Abdul Somad.

Islam membawa perubahan signifikan dalam cara pandang kita terhadap kehidupan, termasuk dalam hal rezeki.

Sebelumnya, banyak orang yang menganggap rezeki hanya berkaitan dengan kekayaan materi, kekuasaan, atau status sosial. Namun, Islam mengajarkan bahwa rezeki yang sesungguhnya lebih luas dari itu.

"Islam datang memberikan kita standar yang sebelumnya orang menganggap rezeki adalah harta, tahta, wanita, atau toyota, tapi setelah Islam datang, pandangan kita tentang rezeki berubah. Rezeki adalah ketenangan batin, rezeki adalah istiqomah dalam iman dan Islam, rezeki adalah sahabat, guru, dan kebaikan," jelas Ustaz Abdul Somad.

BACA JUGA:Bolehkah Puasa Rajab Hanya Jumat Saja, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad

BACA JUGA:Amalan Rasulullah SAW di Bulan Rajab, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: