Sentilan Pedas Buya Yahya, Untuk Muslim yang Ikut Foya-Foya Merayakan Tahun Baru Masehi

Sentilan Pedas Buya Yahya, Untuk Muslim yang Ikut Foya-Foya Merayakan Tahun Baru Masehi

Buya Yahya Jelaskan Hukum Muslim yang Ikut Foya-foya Merayakan Tahun Baru Masehi-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Tahun baru Masehi telah menjadi tradisi yang dirayakan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Namun, bagi umat Islam, perayaan tahun baru Masehi sering kali menimbulkan pertanyaan dan perdebatan.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah umat Islam diperbolehkan ikut merayakan tahun baru Masehi atau tidak.

Terkait dengan hal tersebut, pernah dijelaskan KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Al-Bahjah TV.

BACA JUGA:Tengah Patah Hati! Buya Yahya Bagikan Cara Mudah Menghadapinya

BACA JUGA:Segera Tinggalkan 2 Perkara Ini, Buya Yahya: Bisa Menghambat Datangnya Rezeki

Seseorang dalam video tersebut mengajukan pertanyaan tentang perayaan tahun baru Masehi yang akan datang.

Pertanyaan ini relevan untuk memahami bagaimana seorang Muslim sebaiknya merespons perayaan tersebut, termasuk sikap yang harus diambil terhadap tahun baru secara keseluruhan.

"Kenapa umat Islam ikut merayakan tahun baru Masehi, apakah itu diperbolehkan? tanya sanga penanya tersebut.

Sang penanya mengungkapkan bahwa beberapa orang yang memahami agama merasa bingung, karena banyak orang yang ikut merayakan tahun baru Masehi hanya karena pemerintah merayakannya.

"Kita ikut karena tahun baru itu digunakan oleh pemerintah," tambah sang penanya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa fokus pembahasan seharusnya bukan pada tanggal atau hari tahun baru Masehi, melainkan pada kebiasaan dan budaya yang menyertainya.

"Tahun baru Masehi bukan yang dipermasalahkan, tetapi kebiasaan dan budaya yang terjadi di tahun baru tersebut," kata Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, perayaan tahun baru Masehi sering kali diwarnai dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: