Soal Kurang dan 14 Siswa DO
MUKOMUKO, BE – Hari pertama ujian nasional (UN) tingkat SLTA sederajat di Kabupaten Mukomuko secara umum berjalan lancar dan tertib. Namun, dari 1.650 orang peserta, diketahui sebanyak 14 peserta drop out (DO) yang dikarenakan meninggal dunia, korban orang tua bercerai dan menikah hingga terjadinya kekurangan soal.
Seperti yang terjadi kepada 3 orang peserta asal Madrasah Nuruniyah yang bergabung di MAN Mukomuko. Namun, kekurangan itu dapat segera diambil solusi dan ke 3 orang peserta itu tetap mendapatkan soal. Ini setelah pihak panitia memberikan soal kepada ke tiga peserta itu dari tiga orang peserta lainnya yang DO.
Saat dikonfirmasi, Kadispendikbud Kabupaten, Dra Nurhasni MPd didampingi Ketua UN, Apani MPd membenarkan hal tersebut. Adanya kekurangan soal itu kata Apani sudah dikoordinasikan kepada tim koordinator dari pihak Universitas Bengkulu (Unib).
Alhasil koordinator tersebut memberikan solusi. Soal yang seharusnya diperuntukkan bagi 3 orang yang DO diberikan kepada 3 peserta yang tidak kebagian soal. \"Setelah mendapatkan solusi dari pihak Unib selaku coordinator atas nama pak Antoni Sitorus. Akhirnya ke 3 peserta itu tetap mengikuti UN,\" bebernya.
Pihaknya belum mendapatkan laporan ada atau tidaknya peserta yang sakit atau yang berhalangan yang menyebabkan tidak mengikuti UN. Jika peserta yang bersangkutan sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter.
Maka peserta yang bersangkutan berkesempatan mengikuti ujian susulan yang akan diselenggarakan pada 22 April hingga 25 April mendatang.\"Sejauh ini belum ada laporan peserta yang sakit , yang ada DO yang disebabkan menikah dan meninggal dunia,\" pungkasnya.
Diminta Tidak Curang Sementara itu, Bupati Drs H Ichwan Yunus CPA MM didampingi Ketua TP PKK Kabupaten, Hj Rosna Ichwan menginggatkan supaya ujian nasional (UN) berjalan murni. Sehingga hasil yang akan diperoleh benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan membuat peserta maupun pemerintah daerah puas. \"Kemungkinan untuk curang dinilai sangat kecil. Dimana dalam satu ruangan ini soalnya berbeda yang terdiri dari 20 paket. Harapan kita UN berjalan lancar dan tidak ditemukan kecurangan,\" katanya.
Diharapkan semua peserta lulus dengan hasil yang baik dan lulus semuanya. Bupati menyarankan bagi peserta UN tingkat SLTA sederajat yang lulus nantinya supaya tetap melanjutkan pendidikan lebih tinggi yakni melanjutkan ke Universitas Akademi Komunitas Mukomuko (Akom MM).\"Pelajar yang lulus tidak usah binggung untuk melanjutkan pendidikannya, cukup kuliah di Akademi Komunitas Mukomuko (Akom MM). Program studi yang ada sudah mencapai 9 progdi,\" ujarnya.
Mengenai reward untuk siswa berprestasi, pemerintah daerah belum membicarakan mengenai hal itu. Saat ini pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan hingga melengkapi sarana dan prasarana dibidang pendidikan. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: