Pemprov Usulkan Penambahan Kuota BBM Tahun 2025 untuk Provinsi Bengkulu

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu telah mengajukan usulan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk tahun 2025 ke pemerintah pusat.

 Hal ini disampaikan oleh Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, RA Denny, saat memberikan keterangan terkait progres pengajuan tersebut.  

Menurut Denny, usulan kuota BBM ini merupakan hasil pengumpulan data dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu yang kemudian diklarifikasi dan dirumuskan oleh pihak Dinas ESDM Provinsi Bengkulu. 

Meski demikian, total kuota yang diajukan masih belum dapat diungkapkan secara rinci.  

"Kita sudah mendapatkan masing-masing usulan dari kabupaten, dan ini sudah diajukan oleh ESDM. Namun, data yang kita buat dan klarifikasi masih menunggu evaluasi dari kementerian. Harapan kita, usulan ini dapat diterima," ujar Denny.  

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Targetkan Penetapan UMP 2025, Diprediksi Akan Naik

BACA JUGA:Pastikan BBM Berkualitas, Pertamina Lakukan Uji Tera di Sejumlah SPBU Bengkulu

Denny menjelaskan bahwa pengajuan ini tidak serta merta langsung disetujui, karena kementerian akan melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan kebutuhan real BBM di Bengkulu. 

Penetapan kuota akhir sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat setelah mempertimbangkan berbagai aspek.  

"Kementerian nanti akan mengevaluasi berapa kebutuhan pokok real kita. Mudah-mudahan bertambah setiap tahunnya, tapi kita masih menunggu proses kajian mereka," lanjutnya.  

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengajuan ini adalah peningkatan kebutuhan kendaraan di Bengkulu. 

Oleh karena itu, pemerintah daerah berharap kuota BBM yang diajukan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di daerah.  

Dengan usulan ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap adanya tambahan kuota BBM yang memadai untuk tahun mendatang. Namun, masyarakat masih harus menunggu keputusan resmi dari kementerian terkait jumlah kuota yang akan disetujui.  

"Pertimbangan yang lain dari kita terkait penambahan kouta bbm adalah karena kebutuhan jumlah kendaraan kita," tutupnya

Sumber: