Konflik Akibat Beda Pilihan di Pilkada 2024, Dapat Berujung Pidana

Konflik Akibat Beda Pilihan di Pilkada 2024, Dapat Berujung Pidana

Sosialisasi terkait penanganan konflik sosial di Pilkada 2024-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan, terlebih di masa kampanye pemilihan kepala daerah. 

Arif berpesan agar perbedaan pilihan calon kepala daerah jangan sampai menimbulkan konflik sosial.

Ini disampaikan Arif saat membuka acara sosialisasi Penegakan Hukum Dalam Penanganan Konflik Sosial pada penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2024 bagi Kelurahan se-Kota Bengkulu, Rabu 13 November 2024 di Hotel Vista.

Acara ini digelar oleh Badan Kesbangpol Kota Bengkulu. Kali ini, peserta sosialisasi adalah ketua RT, RW, LPM, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda di Kelurahan Betungan dan Sukarami.

BACA JUGA:Debat Pilgub Bengkulu 2024: Pasangan Rohidin-Meriani Soroti Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

BACA JUGA:Menjawab Tantangan Kemajuan Teknologi, Paslon Rohidin - Meriani Tekankan Keamanan Medsos Bagi Masyarakat

Pada kesempatan ini walikota didampingi staf ahli Lia Kamalia dan Rosminiarty dan Kaban Kesbangpol Kota Bengkulu Syofian Tosoni. Hadir pula sebagai narasumber Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bengkulu Feri, SH.

Dalam sambutannya, Arif menekankan pentingnya menjaga kerukunan selama masa kampanye agar tidak terjadi konflik sosial.

"Konflik sosial ini bisa saja terjadi pada masa sekarang, masa kampanye. Karena bapak ibu semua tentu punya pilihan masing-masing. Tentu orang lain juga punya pilihannya sendiri. Konflik sosial itu akan muncul bila bapak ibu saling menjatuhkan, saling menjelek-jelekkan pilihan orang lain," kata Arif.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap rukun dengan tetangga, dengan warga antar RT, antar suku, antar agama. Sebab bila  sampai terjadi konflik sosial sampai ada yang dirugikan baik fisik maupun nama baiknya, maka bisa berujung pidana.

"Tidak usah sampai ada kerusuhan, damai-damai sajalah. Kandidat pun pasti siap kalah dan siap menang, maka pendukungnya juga harus siap bila pilihannya kalah atau menang," ujar Arif.

Ia berharap peserta yang mengikuti sosialisasi dapat menyimak dan memperhatikan apa yang dijelaskan oleh narasumber dari pihak kejaksaan.

"Mudah-mudahan materi yang disampaikan oleh narasumber nanti bermanfaat dan tolong disampaikan lagi kepada masyarakat lain di lingkungan tempat tinggalnya dan di tempat kerja masing-masing," tutup Arif. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: