Bolehkah Langsung Puasa Syawal Tapi Belum Bayar Hutang Puasa Ramadhan, Ini Kata Buya Yahya

BACA JUGA:Bolehkah Membayar Zakat Fitrah Kepada Orang Tua Sendiri? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya menyebutkan bahwa jika seseorang ingin membayar utang puasa Ramadan sambil juga mendapatkan pahala puasa Syawal, maka perlu niat khusus untuk membayar utang puasa Ramadan.

Dengan niat yang tepat, seseorang dapat mendapatkan pahala untuk kedua amalan tersebut secara bersamaan.

"Niatnya bayar utang saja, kan enak, sudah kebayar utangnya lalu dapat juga puasa sunnahnya," jelas Buya Yahya

Buya Yahya menegaskan bahwa penting untuk tidak membalikkan urutan niatnya.

"Jangan dibalik, jangan puasa Sunnah saja, lalu utang puasanya tidak dibayar," papar Buya Yahya.

"Saya jalankan puasa Sunnah Syawal, sah sunnahnya, tapi utangnya belum dibayar," kata Buya Yahya.

Jika kita meniatkan untuk membayar utang puasa Ramadan, maka utang puasa tersebut akan terlunasi, dan kita akan meraih pahala dari puasa Sunnah.

"Tapi kalau niatnya membayar utang, sunnahnya dapat, cukup, saya mengqodho puasa Ramadan di Bulan Syawal ini, bagus, utangnya dibayar kemudian mendapatkan pahala Sunnah," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya menekankan agar tidak membaca niat untuk membayar utang puasa dan niat puasa Syawal secara bersama-sama.

"Tapi jangan di double niatnya, kalau niatnya di double, kata para ulama mazhab syafi'I tidak sah, cukup niat bayar utang puasa Ramadan saja," papar Buya Yahya.

BACA JUGA:Bolehkah Menggunakan Pelembab Bibir Saat Puasa, Ini Kata Buya Yahya

BACA JUGA:Nekat Maksiat di Malam Lailatul Qadar, Buya Yahya: Dosanya Akan Dilipatgandakan?

Menurut Buya Yahya, tidak diwajibkan untuk menggunakan bahasa Arab dalam pelafalan niat.

Cukup dengan menggunakan bahasa Indonesia, puasa kita tetap sah karena Allah SWT mengetahui niat di dalam hati kita dalam menjalankan ibadah tersebut.

Sumber: