Asal Usul Rujak Cingur, Bentuk Persilangan Rujak Buah dan 'Djanganan'

Asal Usul Rujak Cingur, Bentuk Persilangan Rujak Buah dan 'Djanganan'

Rujak Cingur yang terbuat dari Cingur atau moncong sapi -Pinterest-

Kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. 

Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). 

Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, kemudian diberi topping cingur. Jika tanpa cingur maka rujak ini disebut rujak ulek.

BACA JUGA:Mengenal Sajian Kelicuk Khas Suku Rejang di Bengkulu

Dalam penyajiannya, Rujak Cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan'. 

Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, tauge) yang telah direbus atau dikukus. 

Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus atau bumbu yang sama.

Nah, bagaimana menurutmu, Rujak Cingur merupakan makanan tradisional yang wajib kamu cob saat berkunjung ke Surabaya. Apalagi buat kamu yang belum coba, sekali coba dijamin kamu pasti bakal ketagihan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: