Kampung Adat di Bulukumba Ini Jadi Tujuan Plesir Unik, Pakai Baju Merah Bisa Didenda Rp 2 Juta!
Para wisatawan yang datang ke lokasi ini harus mengenakan pakaian hitam dan putih yang memiliki arti kesakralan dan kesucian.--
Ammatoa adalah Pemimpin Tertinggi bagi Masyarakat Adat Kajang
Ammatoa adalah pemimpin adat tertinggi yang diyakini memiliki sejumlah kekuatan dan kemuliaan (niturungi pangngellai). Tidak sembarang orang bisa menjadi Ammatoa. Bagi masyarakat adat Kajang, ia adalah orang yang turun dari langit (To Manurung) dan sekaligus orang yang pertama yang turun di daerah Tanatowa. Secara harfiah, isitlah “Ammatoa” berarti “seorang bapak yang dituakan”. Ia memiliki pandangan dan pengetahuan yang luas sehingga mampu mengambil keputusan yang bijak atas berbagai masalah.
BACA JUGA:Sedot Anggaran Rp1,7 Triliun, Inilah PLTS Terapung Terbesar se-Asia Tenggara di Jawa Barat!
Namun, jika wisatawan berkunjung ke daerah ini maka harus melepas alas kaki. Selain itu, mereka tidak diperkenankan untuk membawa kendaraan dan alat elektronik seperti kamera dan ponsel. Para wisatawan juga harus mengenakan pakaian hitam dan putih yang memiliki arti kesakralan dan kesucian. Mereka dilarang menggunakan pakaian berwarna merah karena berarti penentangan. Jika para wisatawan melanggar, maka mereka akan dikenakan denda sebanyak Rp2 juta.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: