Waspada! Modus Penipuan Mengintai Anak Kecil, Perhatikan Dampaknya
Modus Penipuan Mengintai Anak Kecil di Dunia Digital--
Rentan dengan Penipuan Konvensional
Meskipun banyak bank menyediakan produk dan layanan khusus anak-anak, termasuk kartu perbankan untuk usia 12 tahun, anak-anak menjadi rentan terhadap penipuan finansial.
Melalui teknik rekayasa sosial, penjahat siber menyamar sebagai teman sebaya, meminta rincian kartu atau transfer uang setelah diperoleh kepercayaan anak-anak.
Anak-Anak sebagai Alat Eksploitasi
Peningkatan ancaman terhadap perangkat rumah pintar membuka pintu bagi penjahat dunia maya untuk menggunakan anak-anak sebagai alat eksploitasi.
Melalui perangkat pintar, penjahat dapat menghubungi anak-anak dan meminta informasi sensitif saat orang tua tidak berada di rumah.
Selain risiko peretasan perangkat, ancaman mencakup kehilangan data finansial dan bahkan serangan fisik.
Berkembangnya usia membawa kesadaran pada anak-anak tentang ruang pribadi, privasi, dan data sensitif.
Orang tua perlu menggunakan keterampilan komunikasi untuk membahas penggunaan aplikasi digital untuk keamanan online, sambil tetap menghormati ruang pribadi anak-anak.
BACA JUGA:Itel Launching HP Baru, Itel P55 NFC, dengan RAM 8 GB dan ROM Harganya Cuma Rp 1,3 Juta
Pembicaraan terbuka, penetapan batasan, dan ekspektasi jelas menjadi kunci dalam menjaga keamanan online anak-anak.
Ancaman Malware dan Penipuan
Ketidaktersediaan aplikasi di negara tempat tinggal dapat mendorong pengguna muda untuk mencari alternatif yang berisiko tinggi, terutama jika aplikasi tersebut merupakan salinan berbahaya.
Penelitian Kaspersky menunjukkan bahwa banyak aplikasi di Google Play telah terinfeksi malware, memperlihatkan risiko bagi anak-anak yang mencari aplikasi di luar sumber yang terpercaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: