Buat Para Orangtua: Kenali Ciri Campak pada Bayi dan Cara Mengobatinya

Buat Para Orangtua: Kenali Ciri Campak pada Bayi dan Cara Mengobatinya

bayi yang belum mendapatkan vaksin akan lebih rentan mengalami campak. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Salah satu pencegahan campak adalah dengan melakukan vaksinasi, namun vaksin campak pada bayi baru diberikan pada bayi dengan usia minimal 12 bulan. Sehingga jika bayi yang belum mendapatkan vaksin akan lebih rentan mengalami campak.

Selain dari vaksinasi, perlindungan campak dapat diperoleh dari kekebalan pasif yang diberikan oleh ibu pada buah hari melalui plasenta dan selama masa menyusui. Sayangnya, penelitian menunjukan bahwa kekebalan ini dapat hilang dalam kurun waktu 2,5 bulan setelah bayi lahir atau saat bayi tidak mendapatkan ASI.

Ini sebabnya bayi hingga anak di bawah usia 5 tahun cenderung lebih rentan mengalami campak dan mengalami komplikasi akibat campak. Beberapa komplikasi tersebut seperti, pneumonia, ensefalitis, dan infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

BACA JUGA:Ternyata Hidrosefalus Bisa Dideteksi Secara Dini Sejak Dalam Kandungan

Ciri campak pada bayi
Penting untuk mengetahui ciri campak pada bayi sehingga orang tua bisa langsung mengenali gejala campak dan melakukan pengobatan secepatnya dengan berkonsultasi pada dokter.

Gejala campak sendiri muncul di hari ke 7-14 setelah kontak dengan virus. Gejalanya biasanya adalah demam tinggi, batuk, pilek, mata berair. Sedangkan, ruam campak muncul di 3-5 hari setelah gejala pertama muncul.

Berikut tahapan gejala campak:

1. Gejala pada 7 – 14 hari setelah infeksi campak
Pada saat ini bayi dapat mengalami gejala seperti:
Demam tinggi
Batuk,
Pilek (coryza), dan
Mata merah dan berair (konjungtivitis).

2. Gejala pada 2-3 hari setelah gejala muncul
Bayi dapat mengalami bintik putih kecil (bintik Koplik) dapat muncul di dalam mulut dua sampai tiga hari setelah gejala dimulai.

3. Gejala 3-5 hari setelah gejala dimulai
Tiga sampai lima hari setelah gejala dimulai, ruam akan muncul. Biasanya dimulai sebagai bintik merah datar yang muncul di wajah di garis rambut dan menyebar ke bawah ke leher, badan, lengan, kaki, dan kaki. Saat ruam muncul, bayi juga dapat mengalami demam tinggi.

BACA JUGA:Cara Mudah Detoks Usus, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Herbalnya

Berikut sejumlah pengobatan pada bayi yang terkena campak

1. Tambah asupan cairan
Saat bayi menunjukan gejala campak, berikan si kecil cairan supaya tetap terhidrasi dan tidak dehidrasi. Apalagi, jika bayi sudah mengalami gejala demam sehingga ia membutuhkan lebih banyak asupan cairan.

2. Redakan demam
Cara mengobati campak pada bayi selanjutnya adalah dengan meredakan demamnya. Dokter dapat memberikan obat pereda demam dalam bentuk cairan untuk membantu suhu tubuh bayi supaya kembali normal.

3. Vaksinasi campak
Melakukan vaksinasi juga sangat penting. Konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian vaksin campak tersebut. Nantinya, dokter akan melakukan vaksinasi yang aman untuk si kecil.

BACA JUGA:Baca Ini Sebelum Minum, Ustadz Adi Hidayat: Bisa Menjadi Pahala

4. Terapi uap
Bayi mungkin mengalami gejala pilek saat terkena campak. Hal ini dapat menyebabkan hidung tersumbat yang membuat bayi tidak nyaman. Terapi uap digunakan untuk mengatasi gejala yang satu ini.

5. Perbanyak vitamin A
Pemberian vitamin A pada bayi yang terkena campak sangat direkomendasikan oleh WHO. Vitamin ini dapat membantu meredakan gejala campak pada bayi dan mengurangi risiko komplikasi.

Apa yang harus dilakukan orang tua saat bayi terkena campak?
Saat mendapati buah hati terkena campak, orang tua tentu merasa khawatir. Ibu dan ayah dapat melakukan hal ini supaya proses penyembuhan bayi menjadi lebih cepat.

1. Bantu bayi perbanyak istirahat
Hal terpenting untuk mengatasi campak pada si kecil adalah dengan membantunya memperbanyak istirahat. Pastikan bayi memiliki cukup waktu untuk tidur. Ayah dan ibu dapat menggendongnya untuk tidur, memberinya susu atau ASI, atau membuatnya merasa nyaman untuk istirahat.

BACA JUGA:Cukup Pakai 1 Jenis Bunga, Bikin Minim Minyak Dan Pori-pori Wajah Rapat

2. Batasi kontak dengan orang lain
Sebaiknya, jangan bawa bayi keluar rumah atau batasi interaksi bayi dengan orang lain untuk sementara waktu. Hal ini untuk menghindari risiko penularan campak.

3. Perhatikan nutrisi dari makanan
Jika bayi sudah MPASI, pastikan memperhatikan asupan nutrisi dan makanan yang ia konsumsi. Buatkan makanan halus yang mudah untuk dimakan. Coba buat MPASI dari buah dan sayur yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang penting untuk kekebalan tubuhnya.

4. Mandikan secara teratur
Saat bayi terkena campak dan sudah tidak demam, pastikan untuk menjaga kulit dan tubuhnya agar tetap bersih. Mandi secara teratur akan membantu bayi merasa lebih nyaman dan mengurangi rasa gatal.

BACA JUGA:Harga Dibawah Rp 250 Juta, Berikut Pilihan Mobil Matik Baru Jelang Akhir 2023

Pastikan memandikan bayi dengan sabun yang tidak menyebabkan iritasi kulit. Gunakan kain atau handuk lembut ketika mengeringkan tubuhnya.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: