Mengenal Sejarah Masjid Hunto Sultan Amai, Masjid Berusia 600 Tahun di Gorontalo

Mengenal Sejarah Masjid Hunto Sultan Amai, Masjid Berusia 600 Tahun di Gorontalo

Suasana Majid Hunto Sultan Amay -by : @butterfly-sn-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Dikenal dengan julukan "Kota Serambi Madinah" menjadikan Gorontalo sebagai  wilayah yang memiliki nilai-nilai Islam yang kuat.

Hal inilah yang membuat destinasi wisata religi menjadi incaran utama para wisatawan saat berkunjung ke Gorontalo.

Salah satu destinasi yang tidak boleh kamu lewat adalah Masjid Hunto Sultan Amai. Masjid ini merupakan destinasi wisata religi masjid tertua yang ada di Gorontalo. 

Masjid Hunto Sultan Amay merupakan bukti bahwasanya nilai-nilai keislaman di Gorontalo sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. 

Masjid Hunto Sultan Amay terletak di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Masjid ini menawarkan wisata sejarah tentang masuknya islam pertama di Gorontalo.

BACA JUGA:Indahnya Pesona Pantai Kesirat Dari Tebing Karang Gunung Kidul Yogyakarta

Masjid Hunto Sultan Amay ini dibangun oleh Raja Sultan Amay pada tahun 1495 Masehi sebagai syarat mahar pernikahannya dengan seorang putri raja bernama Boki Autango, anak dari Raja Palasa beragama muslim di Provinsi Sulawesi Tengah.

Ketika Sultan Amay hendak meminang putri Raja Palasa yang Muslim, ia diberi syarat untuk masuk Islam terlebih dahulu. Untuk lebih memantapkan keislamannya, Sultan Amai membangun sebuah masjid. 

Kemudian masjid ini dijadikan sebagai mahar pernikahan antara Sultan Amay dan putri Raja Palasa. Setelah berdiri, masjid ini bukan saja menjadi simbol hadiah pernikahan raja semata. Ada banyak kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo.

Masjid ini menjadi pusat perkembangan peradaban agama Islam di Gorontalo. Sultan Amay bahkan mengundang ulama terkemuka dari Arab Saudi bernama Syekh Syarif Abdul Aziz untuk lebih mengembangkan penyebaran Islam di Gorontalo.

Masjid ini dijadikan sebagai cagar budaya dan telah banyak mengalami perubahan dan renovasi. Namun, beberapa bentuk keasliannya tetap terjaga, di antaranya, bangunan utama masjid yang berukuran 12 x 12 meter da tetap mempertahankan bentuknya.

BACA JUGA:Pulau Lemukutan, Habitat Kerang Purba yang Dilindungi

Sedangkan di bagian depan dan samping dibangun ruangan-ruangan tambahan. Di depannya kini ada ruangan tambahan seluas 60 meter persegi sedangkan di sebelah utara ruang utama juga dibangun ruangan tambahan dengan ukuran 8 x 12 meter.

Selain bangunan yang telah berusia ratusan tahun lamanya, di dalamnya banyak benda peninggalan masa lampau. Bahkan, ada yang telah berusia 600 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: mengenal sejarah masjid hunto sultan amai