Perbaiki Birokrasi, Pertama Raih WTP

Perbaiki Birokrasi, Pertama Raih WTP

Kiprah Gubernur H Junaidi Hamsyah di Tahun 2012 (2) \"junaidi\"Prestasi paling menonjol H Junaidi Hamsyah saat memegang tampu kepemimpinan Provinsi Bengkulu adalah membawa Pemprov Bengkulu meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2012. 

Selama ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI selalu memberikan predikat Pemprov Bengkulu dengan Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

                                                                                                                                                                                                     

IYUD DWI MURSITO,

KOTA BENGKULU                                                                                                                                                                                                     

MASYARAKAT Provinsi Bengkulu patut berbangga, sebab di bawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mampu memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Predikat tersebut sangat membanggakan, sebab membuktikan bahwa uang rakyat Rp 1,7 triliun yang dikelola Pemprov dapat dipertanggung jawabkan dengan baik. Dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan tidak terkeoas dari fungsi anggaran yang tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Secara makro pengelolaan keuangan diupayakan sepenuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam APBD. Termasuk di dalamnya upaya untuk memberikan kontribusipada peningkatan PDRB. Menurut gubernur, APBD Provinsi Bengkulu tahun 2012 dapat digambarkan antara lain anggaran pendapatan. Dimana, angaran pendapatan pada 2012 sebesar Rp 1,562 miliar dari target yang telah ditetapkan Rp 1,558 miliar.

Pendapatan tersebut melebih target dengan capaian mencapai 100,27 persen.  Peningkatan pendapatan tersebut, kata Junaidi merupakan kontribusi dari oeningkatan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai 101,41 persen.  Peningkatan PAD dipengaruhi oleh pencapaian pajak  daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. \"Kita patut bersyukur bahwa pendapatan daerah tahun ini meningkat cukup signifikan dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,166 triliun atau terjadi peningkatab sebesar 33,89 persen,\" katanya.

Dari sisi belanja yang diperlukan untuk pelaksanaan berbagai program, kegiatan dan kebijakan daerah, maka tahun 2012 Anggaran belanja terealisasi sebesar Rp 1,5 miliar dari anggaran yang direncanakan Rp 1,7 miliar atau 86,49 persen. Dari realisasi belanja  tersebut, alokasi terbesar pada belanja operasi sebesar Rp 1,07 miliar. Kemudian, lanjut Junaidi, dari sisi pembiayaan daerah dalam tahun 2012 tercapai 100 persen dari target yaitu sebesar Rp 197,3 miliar. \"Pembiayaan daerah ini hanya berasal dari penerimaan daerah,\" katanya.

Gubernur menjelaskan, dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib yang dilaksanakan oleh Pemprov Bengkulu,  telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar, dengan realisasi sebesar 88,72 persen. Anggaran tersebut diantaranya untuk urusan pendidikan, telah dialokasikan sebesar Rp 118,6 miliar dengan realisasi 89.08 persen.  Anggaran tersebut untk melaksanakan program pendidikan anak usia dini yang terdiri dari kegiatan pembangunan gedung sekolah, penambahan ruang kelas sekolah, pengadaan alat praktek dan peraga  siswa dan penyelenggaraan PAUD.

Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun terdiri dari kegiatan pembangunan gedung sekolah, pengadaan alat praktek dan peraga sekolah, kegiatan penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional, serta penyelenggaraan olimpiade sain dan olahraga tingkat Provinsi.

Dengan anggaran yang telah diluncurkan, banyak prestasi yang diperoleh, antara lain peringkat ketiga nasional tingkat kelulusan tertinggi Ujian nasional SMA, juara renang tingkat SD Olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN), juara I nasional cabang puisi dan juara II nasional Cabang Kriya pada Festival lomba seni siswa nasional tingkat SMA dn juaran harapan III nasional peserta didik khusus.

\"Kinerja urusan pendidikan ini telah berhasil meningkatkan angka melek huruf dari tahun sebelumnya 95,13 persen menjadi 95,3 persen di tahun 2012,\" katanya.(bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: