Jangan Panik Jika Bayi Sering Muntah, Begini Cara Mengatasinya!

Jangan Panik Jika Bayi Sering Muntah, Begini Cara Mengatasinya!

Karena sistem pencernaannya masih belum berkembang dengan sempurna, bayi biasanya memiliki refleks muntah yang cenderung sensitif terutama saat sedang mengonsumsi makanan yang tidak disukainya.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Bila masih berusia beberapa minggu, bayi yang sering muntah atau gumoh merupakan hal yang tergolong wajar karena sistem pencernaannya masih beradaptasi dengan porsi ASI yang dikonsumsi. Namun, waspadai jika bayi muntah terus-menerus, karena hal tersebut bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan tertentu.

Lantas, apa saja penyebab bayi sering muntah dan bagaimana cara mengatasinya? Mari temukan jawabannya dalam ulasan berikut. Muntah merupakan kondisi ketika isi lambung keluar secara spontan melalui mulut. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tidak terkecuali pada bayi. Adapun sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan bayi sering muntah adalah sebagai berikut:

BACA JUGA:Alami Gejala Stroke Ringan? Begini Cara Mengatasinya

1. Makan atau Minum Terlalu Banyak dan Cepat
Penyebab bayi sering muntah yang pertama adalah karena mengonsumsi makanan atau minuman terlalu banyak dan cepat. Pada dasarnya, ukuran lambung bayi cenderung masih kecil sehingga perlu menyesuaikan diri dengan porsi susu atau makanan yang dikonsumsinya.

Karena itu, bayi perlu beradaptasi dengan cara bersendawa agar makanan atau minuman yang mereka konsumsi bisa masuk ke dalam perut. Selain itu, memaksakan bayi untuk makan atau minum terlalu banyak dan cepat dapat mengganggu proses adaptasi lambung sehingga turut menyebabkan bayi muntah.
 
2. Refleks Muntah yang Sensitif
Karena sistem pencernaannya masih belum berkembang dengan sempurna, bayi biasanya memiliki refleks muntah yang cenderung sensitif terutama saat sedang mengonsumsi makanan yang tidak disukainya. Bila berada dalam kondisi tersebut, bayi akan secara refleks memuntahkan makanan sesaat setelah menelannya.

BACA JUGA:Penting untuk Bumil dan Anak! Inilah Deretan Manfaat Omega 3
 
3. Gastroesophageal Reflux (GERD)
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi karena sfingter (otot berbentuk cincin yang menyerupai katup) yang memisahkan kerongkongan dan lambung masih belum berkembang dengan sempurna. Refluks asam lambung tersebut dapat menyebabkan makanan dari lambung naik menuju kerongkongan sehingga dapat menyebabkan bayi sering muntah, cegukan, dan batuk-batuk.

4. Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis akut adalah salah satu gangguan sistem pencernaan yang terjadi akibat infeksi virus (Rotavirus, Norovirus) atau bakteri (Salmonella, Escherichia coli). Selain muntah, gastroenteritis akut juga dapat menimbulkan gejala berupa demam ringan dan diare pada bayi.

BACA JUGA:Waspada Gejala Pink Eye, Bisa Bikin Mata Merah dan Panas!
 
5. Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa
Penyebab bayi sering muntah berikutnya adalah alergi makanan, salah satunya adalah alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. Kedua kondisi ini merupakan dua kondisi yang berbeda walaupun mereka memiliki gejala yang mirip. Pada bayi yang memiliki alergi susu sapi, reaksi alergi akan muncul setiap kali bayi mengonsumsi susu sapi.

Pada bayi dengan intoleransi laktosa, sistem pencernaan bayi tidak memiliki enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa yang terkandung di dalam susu sapi. Akibat dari kedua kondisi ini, bayi dapat mengalami gejala berupa diare, kembung, nyeri perut, mual, dan muntah. Pada bayi dengan alergi susu sapi dapat mengalami gejala ruam yang gatal pada kulit.

BACA JUGA:Inilah Penyebab Vertigo Mendadak yang Bikin Mual dan Pusing

6. Stenosis Pilorus
Bila bayi muntah setelah minum ASI, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu gejala dari stenosis pilorus, yaitu penyempitan pada bagian pilorus (bagian bawah lambung yang menghubungkan lambung dengan usus halus).

Kondisi ini dapat menyebabkan makanan ataupun ASI tidak dapat mengalir ke usus halus secara optimal sehingga akan tetap tertahan di dalam lambung atau bahkan akhirnya naik menuju kerongkongan. Jika bayi mengalami stenosis pilorus, bayi biasanya akan muntah dalam waktu 30 menit setelah minum ASI.

Meski kerap dialami oleh bayi berusia 6 minggu, stenosis pilorus tetap bisa terjadi di usia kapan saja sebelum bayi menginjak usia 3 bulan. Perlu diketahui bahwa stenosis pilorus perlu segera ditangani dengan tepat guna menghindari risiko dehidrasi dan kekurangan gizi yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang bayi.

BACA JUGA:Cara Sukses Menghasilkan Uang dari Internet untuk Pemula, Rugi Jika Tidak Dicoba! 

7. Keracunan
Salah satu penyebab bayi sering muntah yang perlu diwaspadai adalah tidak sengaja mengonsumsi makanan yang kedaluwarsa atau menelan sesuatu yang beracun. Bila mengalami kondisi ini, bayi akan muntah secara terus-menerus dan dapat disertai sejumlah gejala lainnya, seperti nyeri perut, kehilangan nafsu makan, lemas, demam, kelemahan seluruh badan, BAB berdarah, muntah darah, dan lain-lain.

8. Mengidap Penyakit Serius
Jika muntah pada bayi juga disertai dengan gejala demam, sesak napas, lemas, hilang nafsu makan, hingga penurunan kesadaran, sebaiknya segera konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter spesialis anak. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit serius, seperti radang usus buntu, infeksi saluran kemih, hingga meningitis.

BACA JUGA:Masker Timun Bikin Wajah Lembap Dan Segar, Begini Cara Membuatnya
 
Cara Mengatasi Bayi Sering Muntah
Adapun tindakan setelah bayi muntah yang penting dilakukan adalah membantunya untuk bersendawa guna mencegah terjadinya gangguan saluran pernapasan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menggendong bayi dalam posisi tegak pada 30 menit setelah menyusui atau mengonsumsi makanan. Setelah itu, posisikan tubuh bayi pada dada Anda dan biarkan dagunya bersandar di bahu. Topang kepala bayi menggunakan satu tangan, lalu tepuk-tepuk punggung si kecil menggunakan tangan lainnya secara lembut.

Selain itu, sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi bayi sering muntah adalah sebagai berikut: Bila sudah mulai mengonsumsi MPASI, orang tua perlu menyuapi si kecil secara perlahan. Memberikan oralit dan asupan cairan yang cukup apabila bayi mengalami muntah yang disertai diare. Namun, jika ingin memberikan larutan oralit pada bayi, sebaiknya konsultasikan hal tersebut dengan dokter terlebih dahulu.

BACA JUGA:Beli Tembakau Gorila Lewat Instagram, Pemuda Kota Bengkulu Kembali Ditangkap Polisi

Memberikan susu formula berbahan dasar kacang kedelai apabila bayi mengidap intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.Bila bayi sering muntah disebabkan oleh stenosis pilorus, dokter dapat menanganinya melalui tindakan operasi untuk memperbaiki struktur otot pilorus pada saluran pencernaan bayi.Itu dia sejumlah penyebab bayi sering muntah serta berbagai cara untuk mengatasinya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: