BACK Model Dipercaya

BACK Model Dipercaya

\"sengon\"KEPAHIANG, BE - Investasi budidaya sengon 150 hektare di Kabupaten Kepahiang yang ditanamkan oleh pengusaha tekstil, Wilson dan seniman nasional, Butet Kertaradjasa menjadi bukti metode Berbagi Amal Cara Kekeluargaan (BACK) Model yang digagas Bupati Drs Bando Amin C Kader MM cukup menjanjikan. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pengawas Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Satmakura Halal, Ismed Syuhada.

Menurut Ismed, dalam beberapa waktu ke depan, ketika sudah mulai panen sengon dan beberapa petani sengon sudah menikmati hasil investasinya, maka akan semakin banyak lagi masyarakat yang akan memilih sengon dan tanaman tumpang sarinya sebagai investasi menguntungkan. \"Dari kalkulasi melalui metode BACK Model, pengusaha asal Jakarta saja sudah yakin dengan prospek budidaya sengon kedepan. Keberhasilannya nanti pasti akan ditiru oleh masyarakat lainnya,\" terang Ismed.

Dijelaskannya, beberapa keuntungan berinvestasi sengon ialah pembagian hasil yang jelas menguntungkan semua pihak, baik investor, pemilik lahan, pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan lainnya. Katanya, semua diuntungkan dengan budidaya sengon ini.

Pembagian investor bisa itu pribadi, PT, Koperasi, BUMD dan lain-lain 35 persen, pemilik lahan 40 persen. Sedangkan konsultan, EO, penyuluh, litbang sebesar 10 pesersen, desa 2,5 persen, kecamatan 0,5 persen, Pemkab atau Pemkot 5 persen, provinsi 1 persen dan unsur lain 6 persen.

“Artinya, semua bisa untung dengan tanaman sengon ini,\" terang Ismed. Menurutnya, terlebih lagi pemasarannya akan mudah karena didukung pemasaran melalui KJKS Satmakura Halal.  Dijelaskan Ismed, KJKS Satmakura bertujuan membangun ekonomi berbasis syariah Islam. \"Karena berbasis syariah inilah yang membedakan koperasi ini dengan koperasi lainnya,\" tandasnya. (505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: