Sawaludin Simbolon
Anak Petani Sukses Jadi Wakil Rakyat SAWALUDIN Simbolon. Nama ini sudah begitu dikenal masyarakat Kota Bengkulu. Terlebih, pria kelahiran Sibolga (Sumut) ini sejak 2009 lalu duduk sebagai wakil rakyat dengan jabatan tertinggi, yakni Ketua DPRD Kota Bengkulu.
Jika ditelusuri lebih jauh, adik kandung mantan Wakil Walikota Bengkulu, H Edison Simbolon itu bukan berasal dari keluarga berada atau konlomerat. Melainkan, ia berasal dari sebuah keluarga yang sederhana dengan profesi orang tuanya sebagai petani yang tinggal di Sibolga.
\"Orang tua saya bukan orang kaya, hanya petani biasa,\" ungkap Sawaludin dalam wawancara secara eklusif dengan Bengkulu Ekspress (BE), belum lama ini.
Jika ditinjau mengenai pendidikannya, SD hingga SMA diselesaikan Sawaludin di Sibolga. Kemudian, setelah menamatkan SMA tahun 1985, Sawaludin mencoba mengikuti seleksi penerimaan Akabri. Sangat disayangkan pada waktu itu kandas pada Tes-Pantohir, di Banda Aceh.
Karena tidak lulus seleksi tersebut, tahun 1986 silam Sawaludin memutuskan hijrah ke Kota Bengkulu mengikuti kakak kandungnya, Edison Simbolon yang telah lama menetap di Bengkulu. Tepatnya di Jalan Cendana Gang Jambu III Kelurahan Sawah Lebar Baru atau di belakang Stadion Bengkulu.
Berkat bimbingan dan arahannya kakaknya, Sawaludin pun melanjutkan pendidikan dengan jurusan DIII Administrasi Negara di ASB, dan tamat tahun 1989. Berbekal gelar DIII yang dimilikinya, Sawaludin diterima bekerja di perusahaan PT Agri Andalas. Dan pada tahun 1990, ia pun memutuskan untuk mempersuntingkan tetanggannya sendiri, yakni Hadija.
Ia jatuh hati kepada Hadija ketika itu, dara cantik itu merupakan seorang putri dari Imam Syafi\'i yang merupakan keluarga terhormat dan terpandang di Kota Bengkulu.
Profesi sebagai karyawan PT Agri Andalas, ternyata tidak membuat Sawaludin merasa puas. Ia pun terus mencari celah untuk menjadi pegusaha ternama di Kota Bengkulu.
\"Setelah menikah, saya putuskan untuk membuka usaha di bidang kayu,\" akunya. Berkat kepiawaiannya, usahanya pun berkembang cukup pesat. Bahkan ia sempat membuka usaha lainnya jual beli sawit hingga tahun 2000. Kemudian tahun 2003, Sawaludin pun terjun ke dunia politik.
Partai yang dipilihnya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun masuk ke PPP, ia tidak langsung mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, melainkan hanya sebagai tim sukses para caleg lainnya. Berkat arahan kakaknya Edison Simbolon, tahun 2008 ia pun beralih ke Partai Demokrat, dan langsung mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPRD Kota Bengkulu di Dapil I, meliputi wilayah Kecamatan Ratu Agung, Ratu Samban dan Gading Cempaka.
Dalam Pemilu 2009, ia pun berhasil mendapat suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 3.248. Dengan meraih suara terbanyak tersebut, ia pun mendapatkan jabatan sebagai Ketua DPRD Kota Bengkulu. Setelah duduk menjadi Ketua DPRD, Sawaludin pun melanjutkan pendidikannya dan mendapatkan gelar SSos di STIA Bengkulu. Pada tanggal 23 Desember 2010, ia pun diwisuda dengan meraih gelar Sarjana Sosial (SSos) di Sekolah Tinggi Ilmu Adminitrasi (STIA) Bengkulu.
Keinginannya untuk memperdalam ilmu tak hanya sampai di situ. Dibuktikannya dengan langsung melanjutkan S2 ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widyajayakarta, Jakarta. Kosentrasi yang diambil yakni, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Tidak berlama-lama, pada 10 Februari 2013 ia tamat, lulus ujian tesis dan dinyatakan berhak menyandang gelar sebagai Magister Manajemen atau MM.
Pemimpinan yang Tegas dan Berwibawa Selama kepemimpinannya sebagai Ketua DPRD Kota Bengkulu, Sawaludin Simbolon SSos MM dikenal seorang pemimpin yang tegas dan berwibawa. Dia cukup piawai dalam memposisikan diri. Pria yang mudah tersenyum ini juga sangat mudah bergaul, bahkan tidak memandang siapa dan apa jabatan orang yang menjadi relasinya.
\"Meskipun beliau menjabat sebagai ketua DPRD, dia tidak pernah memimpin secara otoriter. Beliau cukup ramah dan disenangi semua orang. Berkat keahliannya memanajemen lembaga ini, beliau cukup disegani dan dihormati,\" ungkap Kasubag Dokumentasi dan Perpustakaan Sekretariat DPRD Kota Bengkulu, Ifsyanusi SSos MSi.
Selain itu, Sawaludin juga cukup paham dalam pembagian tugas, kewenangan dan pengambilan kebijakan kewenangan antara ketua dengan para wakilnya. Hal ini terlihat katika Sawaludin selalu melaksanakan tugas sebagai pemegang palu dalam berbagai rapat paripurna sedangkan pada rapat-rapat alat kelengkapan lainnya dilimpahkannya kepada kedua wakil ketua DPRD. Ini pertanda bahwa Sawaludin bukan tipe pejabat yang rakus akan kekuasaan dan kewenangan. Dan ini yang menunjukkan dia berbeda dengan kebanyakan pejabat lainnya.
\"Artinya pembagian tugas antara ketua dan para wakilnya sangat jelas, sehingga beliau tidak pernah merampas hak dan kewenangan orang lain, meskipun beliau yang memiliki kedudukan tertinggi di institusi ini,\" sampainya.
Selain itu lagi, Sawaludin juga membangun komunikasi yang sehat dan baik dengan semua anggota DPRD dan para staf di sekretariat DPRD tersebut. Dan yang paling khas, menantu Imam Syafi\'i (alm) ini paling mudah tersenyum dan tidak pernah terlihat menyombongkan diri karena jabatannya.
Kader Partai Demokrat ini tidak pernah membeda-bedakan suku, tenis, dan agama dalam bergaul. Menurutnya, tidak ada yang perlu disombongkan di dunia ini. Karena kehidupan manusia hanya sementara, sedangkan yang kekal ada di akhirat. \"Untuk apa sombong-sombong, semua ini adalah titipan dan suatu saat kita harus melepaskannya,\" ungkap ayah 3 anak dengan penuh kerendahan diri. Jika dilihat dari latar belakangnya, kepiawaiannya memimpin lembaga DPRD Kota Bengkulu tidak terlepas dari pengalamannya sebagai pengusaha kayu dan sawit.
Karena dalam menjalankan usahanya, ia memiliki banyak karyawan yang memiliki daya pikir dan pandangan yang beragam. Namun, berkat Sawaludin yang memiliki jiwa seorang pemimpin, kesuksesan di dunia usaha pun menular ke lembaga DPRD Kota.
\"Ya mungkin seperti itu, karena saya cukup lama bergelut dan menajemen usaha saya,\" akunya. Ketegasannya memimpin pun tak juga tak terlepas dari masa lalunya yang pernah mengikuti tes Akabri. Dari pengalaman mengikuti tes tersebut, membuat Sawaludin lebih berwibawa, komunikatif dan sangat merakyat. Ingin Kembali Mengabdi Selama menjadi Ketua DPRD Kota Bengkulu, Sawaludin cukup memahami berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat. Bahkan, hingga saat ini ia mengaku, masih banyak aprirasi rakyat yang belum terserap dan diaplikasikan oleh para wakilnya di DPRD. Untuk itu, Sawaludin pun ingin kembali mengabdi sebagai wakil rakyat dan siap memperjuangkan aspirasi rakyat kota dalam waktu 5 tahun ke depan.
\"Saya sudah terlanjur cinta dan cukup memahami apa yang diinginkan masyarakat. Barangkat dari itu, saya berniat ingin melanjutkan pengabdian sebagai wakil rakyat,\" uangkap Sawaludin.
Jika pada Pemilu 2009 lalu, ia memilih Daerah Pemilihan (Dapil) I yang berwilayah kecamatan Ratu Agung, Ratu Samban dan Gading Cempaka. Namun, Pemilu 2014 mendatang, ia akan mengambil Dapil 4 dengan meliputi Ratu Agung dan Ratu Samban.
\"Waktu 5 tahun belum cukup untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Untuk itu saya memandang perlu melanjutkan hingga 5 ke depan, agar yang belum terlaksana di periode ini dapat diselesaikan,\" ujar anak ke-5 dari 12 bersaudara ini.
Demikian juga halnya dengan perahu, ia mengaku masih akan menggunakan Partai Demokrat. Karena ia menilai Partai Demokrat telah berjasa mengantarkannya menjadi seperti saat ini. Sehingga ia pun tidak akan berpaling ke partai lain. \"Saya tetap menggunakan Partai Demokrat, dan tidak terpikirkan untuk mencari partai lain,\" sampainya. (dendi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: