Benarkah, Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu?

Benarkah, Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu?

Agama Islam sangat mengutamakan kaum wanita khususnya ibu-Bengkulu Ekspress-Istimewa

Latar belakang munculnya hadis surga berada di bawah telapak kaki ibu tersebut berangkat dari perjuangan seorang ibu yang begitu besar dalam mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat anak-anaknya.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana dengan ayah? Apakah kita tidak berhak untuk mendapatkan balasan surga ketika berbakti kepada ayah? Apakah ayah tidak berhak untuk diposisikan sama seperti ibu? Tentu saja tidak. Berbakti kepada ayah adalah sebuah keharusan sebagaimana berbakti kepada seorang ibu. Tidak ada perbedaan antara ayah dan ibu. Keduanya wajib untuk ditaati.

BACA JUGA:Jangan Bingung, Mau Mengajukan Keringanan Pinjaman Ke Bank? Begini Prosedurnya

Dalam sebuah hadis dengan redaksi yang lebih umum, dari Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibn Majah).

Al-Qadhi Baidhawi dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Turmudzi mengatakan, “Makna hadis tersebut adalah bahwa cara terbaik untuk masuk surga dan sarana untuk mendapatkan derajat yang tinggi di surga adalah mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya.

Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu itu adalah menjaga hak orang tua.”

BACA JUGA:Sebelum Membeli, Ketahui Perbedaan Antara Smart TV dan Android TV berikut ini

Dari hadis tersebut kita paham bahwa berbakti kepada ibu, bukanlah satu-satunya jalan untuk bisa masuk ke dalam surga. Balasan surga juga bisa kita dapatkan dengan berbakti kepada ayah tanpa mengenyampingkan kewajiban berbakti kepada ibu. 

Dalam artian, cara untuk mendapatkan balasan surga yang seutuhnya adalah dengan cara berbakti kepada keduanya. Keduanya mempunyai pengorbanan yang berbeda-beda demi anak-anaknya. Ibu dengan perjuangan mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat anak-anaknya sedangkan ayah dengan perjuangan mencari nafkah demi kelangsungan hidup anak dan istrinya.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: