Bolehkan Berkurban 1 Kambing untuk 1 Keluarga, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Bolehkan Berkurban 1 Kambing untuk 1 Keluarga, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

ustadz adi hidayat--

"Maaf tidak semua,untuk satu kambing itu tidak harus untuk ditujukan seorang tidak," tambah Ustadz Adi Hidayat

"Saya kadang-kadang melihat satu keluarga ini ada tujuh orang, tujuh-tujuhnya ini kambingnya satu-satu," lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Padahal menurut Ustadz Adi Hidayat, satu orang satu kambing tersebut tidak perlu, karena menurutnya satu kambing boleh untuk satu keluarga.

"Misal satu kambing diniatkan untuk suatu keluarga, boleh ya jadi nggak usah diseling di tahun ini si Fulan tahun dan tahun ini si Fulan, ini tidak," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Namun dikatakan Ustadz Adi Hidayat, bila anggaran yang dimiliki cukup untuk satu-satu atau satu orang satu kambing. Namun bila anggaran yang dimiliki terbatas yaitu hanya bisa membeli satu ekor kambing maka boleh kambing tersebut untuk kurban stau keluarga.

Dalil tentang memperbolehkan satu ekor kambing untuk satu keluarga tersebut, menurut Ustadz Adi Hidayat Rasulullah SAW berkata.

"'Ya Allah terimalah qurban dari Muhammad, dari keluarga Muhammad dan dari ummat Muhammad,". (HR Muslim).

Dari ummat Muhammad yang dimaksud dalam hadist tersebut, menurut Ustadz Adi Hidayat adalah ummat Nabi Muhammad yang selama hidupnya tidak bisa berkurban.

BACA JUGA:Kurban Atau Aqiqah Dulu, Begini Penjelasan Ulama!

BACA JUGA:5 Ciri Orang Kaya dan Pura-pura Kaya, Nomor 4 Paling Mencolok

"Nabi Muhammad SAW, untuk ummat ku ya Allah, yang mungkin selama hidupnya nggak pernah kurban, nabi mewakili, itu luar biasa," terang Ustadz Adi Hidayat.

Oleh karena itu, menurut Ustadz Adi Hidayat bila ada satu bagian, tidak ada untuk satu orang tapi cukup untuk semuanya, maka niatkan bahwa kurban tersebut untuk satu keluarga.

"Langsung sebutkan namanya, misal bapak saya namanya Muhammad sudah meninggal, saya punya uang Rp 2,5 juta, saya beli kambing. Ya Allah ini kurban atas nama keluarga besar almarhum bapak Muhammad," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Dengan niat tersebut, maka menurut Ustadz Adi Hidayat mulai dari ibu, adik dan kakak juga ikut dalam kurban tersebut.

"Maka ibu saya ikut, saya ikut, kakak saya ikut, adik saya ikut disini, jelas ya," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: