Jangan Lewatkan Event Pameran Seni Jurnal Visual, Kerjasama ASB dan Bencoolen Mall

Jangan Lewatkan Event Pameran Seni Jurnal Visual, Kerjasama ASB dan Bencoolen Mall

-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Feri menjelaskan, istilah POV akhir-akhir ini sering kita lihat dan bahkan tidak asing lagi bagi kita. Media sosial yang berkembang dengan segala teknologinya juga dalam literasinya turut malahirkan istilah-istilah  baru yang terkadang cukup membuuat kita bingung. Namun dengan disadari, media sosial sendiri pun memiliki istilah-istilah yang dapat diidentifikasi sebagai identitas media sosial tertentu.

"Dari sekian bahasa yang digunakan di media sosial seperti; Facebook, Instagram, Twitter hingga TikTok, semuanya pun sekilas dapat menjadi viral dan menjamur untuk dipakai oleh semua orang terutama di kalangan anak muda kekinian," katanya.

BACA JUGA:Mobnas Boleh Dipakai untuk Liburan Natal dan Tahun Baru

BACA JUGA:Ini Kelurahan Terkotor di Bengkulu

Salah satu istilah yang kini kerap digunakan di TikTok adalah POV. Sekilas jika dimaknai istilah POV dapat diartikan sebagai perspektif, sudut pandang atau pendapat. Di sisi lain POV juga merupakan suatu jenis angle dalam pengambilan gambar atau video. Inilah yang sering kita jumpai di berbagai medsos, khususnya TikTok dan Twitter. 

"Dalam foto atau video, POV merupakan sudut pengambilan gambar yang dibuat dengan tujuan seolah-olah agar orang lain dapat merasakan sebagai orang/pelaku dalam pembuatan gambar atau video tersebut. Sebagai contoh; postingan dengan judul ‘POV dating me’. Dengan judul postingan seperti itu, si kreator ingin mendeskripsikan bagaimana bila menjadi pacarnya melalui foto atau video yang mewakili dirinya tanpa harus bercerita panjang melalui sebuah narasi tekstual," tambahnya.

Dalam konteks seni rupa, POV sendiri dapat dimaknai sebagai suatu perspektif dalam memaknai suatu 

karya visual tanpa perlu menarasikannya dengan panjang lebar.  Namun hal tersebut dapat terwujud ketika seorang pengkarya dapat memahami elemen-elemen pendukung dalam terciptanya sutau karya visual. Namun diluar hal tersebut, isu-isu kekinian dapat menjadi suatu nilai dalam representasi suatu  karya visual. 

"Terlebih pemaknaan karya visual  saat ini tidak menjadi hal  yang krusial. Ditambah lagi dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang didominasi oleh kalangan muda yang lebih mengutamakan eksistensi diri melalui postingan media sosial yang menarik," kata Feri.

BACA JUGA:3 Pelanggaran Ini Bisa Buat Anda Ditilang di Tempat

BACA JUGA:Pengelola Parkir RSHD Wajib Kembalikan Hutang Pengelola Lama

Hal tersebut tidak dapat serta merta diartikan sebagai suatu masalah jika dilihat dalam perspektif yang luas. Karena sejatinya media sosial merupakan suatu platform bersifat dinamis yang dapat menjadi media penyampaian pesan. Melalui fenomena sosial  tersebut diharapkan menjadi keuntungan bagi suatu peristiwa pameran untuk dapat disebar luaskan dan dinikmati oleh setiap kalangan.

Melalui ‘Point Of View’ pameran seni ini memiliki tujuan agar audience dapat merasakan suasana tertentu yang dapat dirasakan ketika hadir dalam pameran ini. Tentunya juga melalui sudut pandang yang berbeda-beda dari setiap orang yang hadir. Dan sebagai edukasi baik tingkat pelajar maupun masyarakat luas pada umumnya.

Bentuk kegiatan POV : Bencoolen Society merupakan kegiatan pameran mural, graffiti, instalasi, multimedia dan bazaar seni di dalam gedung. Pameran ini melibatakan beberapa seniman lokal dengan latar belakang kesenian yang beragam mewakili dari berbagai daerah Provinsi Bengkulu.

Mengingat besarnya pengaruh dan peranan penyelenggaraan pameran seni terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di harapkan mampu menumbuhkan tekad dan semangat kita semua, untuk terus meningkatkan kemajuan daerah  bengkulu di masa-masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: