OPINI: Jurnalisme Otomatis dan Masa Depan Media Berita
Jurnalisme Otomatis dan Masa Depan Media Berita-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
Higlight perilaku pengguna internet (sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
Istilah mata pena sepertinya melekat pada pekerjaan para jurnalis tempo dulu? Ya, artinya tulisan lebih tajam dibanding pedang. Sekarang istilah itu sudah tidak digunakan lagi dan berganti dengan istilah 'jarimu harimau mu'. Perkembangan zaman saat ini membawa prilaku manusia cepat berubah. Dengan jari, manusia dapat menjangkau semuanya. Bahkan tanpa berpikir panjang atas dampak yang ditimbulkan.
Dari data survey yang dimiliki oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), melaporkan bahwa hasil survey internet terbesar di 34 Provinsi di Indonesia tahun 2021-2022 dengan responden 7.568 orang/jiwa yang dirilis pada Juni 2022.
Jumlah penduduk terkoneksi internet 2021-2022 sebanyak 210.026.769 jiwa dari total populasi 272.682.600 jiwa penduduk Indonesia tahun 2021 atau 77,02 persen.
Peningkatan persentase penetrasi internet di Indonesia 2018-2022 yaitu, tahun 2018 sebesar 62,80 %, 2019 – 2022 sebesar 73,70%, 2021-2022 sebesar 77,02%/.
BACA JUGA:Waspada Penyakit LSD, Serang Sapi dan Kerbau
BACA JUGA:Pengelola Parkir RSHD Wajib Kembalikan Hutang Pengelola Lama
Sementara dari data tersebut juga menyebutkan berbagai alasan setiap individu dalam menggunakan internet. Salah satu alasan yang paling tinggi adalah untuk dapat mengakses sosial media termasuk mengakses Facebook, Whatshapp, Telegram, Twitter, Instagram, YouTube dan lain sebagainya dengan skala penilaian 3,35 atau 98,02%.
Medsos?, mungkin bagi anak-anak yang lahir tahun 90an sudah tidak asing dan bukan hal yang baru. Tapi siapa sangka, orang-orang yang kelahiran tahun 60an mengganggap sosmed adalah hal baru yang wajib diketahui. Anak-anak usia balita, saat ini juga sudah dikenalkan dengan internet serta medsos. Secara kompleks, penggunaan internet ini telah menjamur kesemua kalangan ataupun golongan.
Tak banyak yang sadar tingginya penggunaan internet ini dapat mengubah perilaku individu itu sendiri, individu pada kelompok dan individu pada golongan lain. APJII merilis, konten internet yang sering diakses masyarakat adalah media sosial 89,15%, kedua chatingan online 73,86% dan shopping online 21,26%.
Pengumpulan data lapangan ini dilakukan sejak 11 Januari sampai dengan 24 Februari 2022.
BACA JUGA:Ini Manfaat Konsumsi Ikan
BACA JUGA:3 Pelanggaran Ini Bisa Buat Anda Ditilang di Tempat
Dari data APJII ini, menyimpulkan bahwa pengaruh internet dalam mencari informasi sangat besar. Kekebasan manusia memilih informasi yang akan diterima pun beragam.
Dibalik itu semua, jurnalis akan tetap bertahan dan menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi yang akurat di era new media. Bahkan saat ini kaum jurnalis juga telah ditunjang dengan fitur ataupun applikasi memberantas disinformasi.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: