MIN 1 Kota Bengkulu Pungut Uang Perpisahan Rp 500 Ribu

MIN 1 Kota Bengkulu Pungut Uang Perpisahan Rp 500 Ribu

  BENGKULU, BE - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bengkulu memungut biaya perpisahan untuk siswa kelas 6 yang tamat tahun 2022 ini cukup memberatkan. Bagaimana tidak, biaya yang dipungut mencapai Rp 500 ribu per siswa. Pungutan tersebut dikeluhkan para orang tua atau wali murid. Sebab, uang Rp 500 ribu tersebut bukan nominal yang kecil, apalagi di tengah pandemi Covid-19 dan semua harga kebutuhan pokok melonjak tajam saat ini. Salah seorang wali murid yang meminta namanya diinisialkan, Su mengatakan, pada rapat wali murid yang digelar pertengahan Januari 2022 lalu, memang sudah disinggung soal perpisahan, tapi masih menggantung atau belum ada keputusan karena Covid gelombang kedua makin menjadi. \"Waktu rapat itu, masalah perpisahan ini belum diputuskan jadi dilaksanakan atau tidak. Karena mengingat pandemi Covid-19 belum reda, sehingga waktu itu masalah perpisahan ini belum dibahas begitu detail dan belum mendapatkan persetujuan dari para wali murid,\" jelas Su. Namun, tiba-tiba wali kelas langsung meminta murid untuk mengumpulkan uang perpisahan tersebut. Wali kelas menagih uang perpisahan tersebut langsung kepada siswa, bukan kepada wali murid yang bisa disampaikan lewat group WA yang dimiliki masing-masing kelas. \"Harusnya wali kelas umumkan di grup WA, bukan langsung menagih kepada siswa. Kalau seperti ini, kami orang tua jadi bingung. Karena waktu rapat belum diputuskan, tiba-tiba sudah ditagih untuk segera dibayar,\" ungkap Su. Pungutan tersebut dirasa cukup berat. Apalagi bagi orang tua yang anaknya lebih dari 1 orang yang akan tamat dari MIN tersebut. \"Kalau ada 2 orang, berarti uang perpisahannya Rp 1 juta. Belum lagi mau masuk SMP atau MTs yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit,\" ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan wali murid kelas 6 lainnya, No. Selain keberatan dengan pungutan tersebut, ia juga mempertanyakan besarnya biaya perpisahan untuk anak kelas 6 MIN. Menurutnya, tingkat SMA saja biayanya hanya Rp 250 - 300 ribu per siswa. Tapi di MIN 1 Kota Bengkulu malah memungut Rp 500 ribu per siswa. \"Kalau di SMA, Rp 300 ribu itu sudah pakai tenda, kursi dan hiburan musik organ,\" imbuhnya. Untuk itu, ia berharap pihak MIN 1 Kota Bengkulu meninjau kembali kebijakan tersebut. Bila perlu perpisahan ditiadakan, mengingat perekonomian masyarakat tengah sulit. \"Lebih bagus tidak usah perpisahan, karena kami juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk anak kami lanjut ke SMP atau MTs,\" ujarnya. Menurutnya, perpisahan juga tidak ada manfaatnya, selain hura-hura pesta bagi guru-guru. \"Perpisahan itu tidak ada manfaatnya bagi siswa. Kalau sekedar mau foto-foto, kami juga bisa foto lewat HP atau ke studio yang biayanya tidak sampai ratusan ribu,\" beber No. Ia juga menjelaskan, jumlah siswa kelas 6 MIN 1 Kota Bengkulu saat ini mencapai 192 siswa. Jika dipungut Rp 500 ribu per siswa, maka dana yang terkumpul mencapai Rp 96 juta. \"Perpisahan seperti apa yang menghabiskan anggaran sebesar itu. Pesta pernikahan di gedung atau hotel saja tidak sampai segitu,\" ketusnya. Dikonfirmasi, Kepala MIN 1 Kota Bengkulu, Sri Hartati mengklaim bahwa rincian kegunaan dana perpisahan itu sudah ada dengan wali kelas masing-masing karena waktu rapat wali kelas dan komite, persetujuannya kalau mengadakan perpisahan dengan rincian sudah ada dengan wali kelas dan komite. \"Karena saya selaku kepala hanya monitoring kegiatan, untuk hal ini saya konfirmasi dengan wali kelas dulu,\" singkatnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: