Bisnis Ayam Petelur Sangat Menjanjikan

Bisnis Ayam Petelur Sangat Menjanjikan

\"\" BENGKULU, Bengkuluekspress.com,-Tidak butuh waktu lama dalam menunggu telur-telur untuk diperjual belikan, karena ayam pramuka adalah salah satu ayam yang dikenal sering bertelur. Tidak seperti ayam-ayam lainnya yang menunggu anaknya pisah dengan induknya baru bertelur kembali. Semakin banyak ayam yang dimiliki maka akan semakin banyak menghasilkan telur, namun akan semakin banyak pula perawatan dan biaya makan yang dikeluarkan. Ayam pramuka bukanlah ayam yang liar seperti halnya ayam lain yang biasa dilepas dan tak perlu perawatan yang banyak. \"\" Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di Daerah Jalan raya bumi ayu, Jl. Tanjung Gemilang Rt. 23, Bumiayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Bengkulu 38216 terdapat peternakan ayam petelur yang jumlahnya sekitar seribu lima ratus. \"Bibit ayam diambil pada saat berumur satu hari, perawatannya dilakukan secara baik, seperti melakukan vaksin, dalam sebulan biasanya dua kali vaksin dan itu berlaku untuk ayam yang berumur tiga bulan kebawah,\" kata Evi (46) pengusaha peternak telur ayam itu. Evi belajar bisnis ini dari teman bapaknya.Awal ia merintis bisnis ini dengan modal yang cukup lumayan besar yaitu RP 70 juta. Bisnis yang dimilikinya bisa dibilang belum terlalu lama yaitu sekitar lima tahun, namun tempat peternak petelur ini sudah cukup besar. Telur yang dihasilkan baik kecil maupun besar digabung dan dijual secara eceran serta dijual ke warung-warung dengan harga Rp 38 ribu perkarpetnya, bahkan ia sudah mempunyai pelanggan dan terdapat juga penjualan diluar kota seperti Pasar Tais dan Talo. \"Kalau penghasilan cukupla untuk bertahan,\"ucap Evi. Ayam-ayam tersebut dikasih makan dua kali dalam sehari, makanan yang dikasih yaitu pakan jadi 124 R dan sekarang 365 untuk lima ratus ekor ayam dan itu berkisar Rp 1,5 juta dalam sehari. Biasanya dalam sehari ayam-ayam miliknya bertelur sekitar delapan ratus lima puluh butir. Namun ayam yang sudah diproduksi sekitar delapan belas bulan maka akan jarang bertelur. Tetapi meskipun begitu ayam tersebut tidak merugikan, karena bisa dijual eceran dengan harga Rp 35 ribu perekor dan dipasar dijual dengan harga Rp 45 ribu perekornya, bahkan ada yang memborong lima ratus ekor.(noval/mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: