Machmud Yunus, Soekarno dan Cerita Gerilya

Machmud Yunus, Soekarno dan Cerita Gerilya

Setelah peristiwa itu banyak orang PSI yang 'tiarap' termasuk Machmud Yunus, dia memindahkan keluarganya dari Bogor ke Bengkulu tepatnya di Desa Karang Tinggi Bengkulu Tengah, membangun rumah kecil dilahan 2 hektar yang berisi tanaman kopi dan buah-buahan ditemani Chadijah sang istri tercinta yang dinikahinya tahun 1949.

Turut serta anak-anaknya yaitu Mitha Rahmasuri, Ria Suminar, Lis Amalia, Shinta Sukmawati. Sementara Ida Etikawati dan Susi Wijaya memilih tetap di Bogor. Tak ketinggalan 1000 lebih koleksi bukunya juga turut dibawa. Meskipun sudah pindah ke Bengkulu tapi dia sering berpergian keluar kota seperti Palembang, Jakarta dan Lampung namun anak-anaknya tidak tahu persis apa yang dikerjakannya. Jika sedang berada di Bengkulu, hampir setiap bulan Machmud Yunus berkirim surat pada anak cucunya di Bogor termasuk menceritakan kesedihannya ketika anjing kesayangannya yang bernama King mati ditabrak mobil serta Panda dan Rambo yang mati keracunan, untunglah anaknya yang lucu-lucu yang diberinya nama Molly, Coreng dan Maru dapat diselamatkan.

Sikap humanis Machmud Yunus sangat menonjol, waktu masih dinas di Depdagri dia mendapat jatah 60 liter beras perbulan. Tapi seringkali yang sampai ke rumah pribadinya di Jalan Pahlawan Gang Mesjid Bogor Selatan hanya 10 liter sebab sepanjang gang, beras itu dia bagi-bagikan ke tetangga yang membutuhkan.

"Akibatnya kami sering makan bubur nasi untuk menghemat beras," ujar Ida Etikawati.

"Tapi kami senang sebab ayah mengajarkan bagaimana praktek peduli pada sesama," sambungnya.

Meskipun kebanyakan orang PSI kritis terhadap Soekarno karena alasan ideologis (karena Sukarno terlalu dekat dengan PKI) tapi bukan berarti dia memusuhi semua kelompok Soekarno.

Di sisi lain Machmud Yunus bergaul akrab dengan banyak tokoh PNI, salah-satunya dengan Burhanuddin mantan Sekretaris Umum PNI tahun 1933 yang pernah dibuang Belanda ke Digul tahun 1935. Sampai sekarang buku berjudul Mindia, The Son Of Hogay dan buku berjudul Who The Steel Was Tempered berisi Sejarah Revolusi Bolshevik, 25 Oktober 1917 di Rusia, Pemberian Burhanuddin masih tersimpan rapi di rumah Ida Etikawati di kota Argamakmur Bengkulu Utara.

Suatu senja awal Mei 1996 atau sebulan sebelum meninggal, Machmud Yunus yang menderita bronkitis akut dikunjungi kawan-kawan seperjuangannya sesama veteran. Diantaranya Buchari, Rustam Bahar dan Djapri Djaya. Dikunjungi rekannya sesama pejuang, Machmud Yunus, yang sebelumnya nampak lemah, tiba-tiba terlihat bersemangat. Mereka bernostalgia masa revolusi.

Termasuk tertawa lepas, teringat cerita konyol Letnan Muda Raden Heh yang semalaman sembunyi dirawa yang dalamnya sebatas leher ketika pecah perang didekat Prabumulih, padahal Letnan Muda Raden Heh sesumbar sebagai orang paling berani sedunia.

"Kalau saya meninggal jangan dimakamkan di makam pahlawan. Saya ingin dimakamkan sebagai rakyat biasa", tiba-tiba Machmud Yunus berucap, seketika teman-temannya terdiam.

Karena sebagai sesama Pejuang, mereka sangat berharap Machmud Yunus kembali sehat seperti sedia kala. Subuh, pukul 04.15 WIB tanggal 2 Juni 1996 dia memenuhi janjinya kembali kepangkuan Ilahi. Dia berpulang dengan tenang, dia tidak meninggalkan harta yang melimpah, tanah ribuan hektar atau saham dibanyak perusahaan. Dia meninggalkan pesan bahwa "berpolitik bukan semata-mata untuk berkuasa tapi untuk mencerdaskan rakyat", sebagaimana prinsif orang PSI pada umumnya. Selama 24 tahun dia bermakam di sebuah bukit kecil di seberang rumahnya, tahun 2020 yang lalu atas pertimbangan keluarga supaya dekat untuk diziarahi, makamnya dipindahkan ke TPU Sinabung, RT 21 Kelurahan Kandang Mas Kota Bengkulu.

Selamat Hari Pahlawan !!!?

Penulis adalah Pemerhati Sejarah, Pernah Kuliah di Fak. Hukum Univ. Bengkulu dan Alumni Studi Konflik dan Perdamaian UKDW Yogyakarta, saat ini menetap di Yogyakarta.

Bahan Bacaan dan Sumber Tulisan:

1.Soe Hok Gie, Sekali lagi, Buku Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya, KPG, UI, ILUNI UI dan Kompas, 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: