551 SK GTT/PTT SMA/SMK/SLB di Bengkulu Dibagikan

551 SK GTT/PTT SMA/SMK/SLB di Bengkulu Dibagikan

BENGKULU, BE - Pandemi covid-19 sempat menghentikan proses pendistribusian Surat Keputusan (SK) Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) tingkat SMA/SMK/SLB di kota Bengkulu. Setelah dinantikan ratusan guru, akhirnya SK tersebut dibagikan diujung 2020 ini, pada Selasa (3/11). Prosesi penyerahan SK tersebut dilakukan secara simbolis oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu, Drs Eri Yulian Hidayat MPd kepada perwakilan GTT/PTT masing-masing sekolah. \'\'Penyerahan SK GTT dan PTT dilakukan di dua titik yaitu tingkat SMA di aula SMAN 2 Kota Bengkulu, dan tingkat SMK di SMKN 3 Kota Bengkulu,\'\' kata Eri Yulian pada BE. Jumlah SK yang dibagikan tersebut, sebanyak 551 orang penerima baik GTT/ PTT, rincianya SMK 233 orang, SMA 261 orang, SLB 57 orang. Acara tersebut dihadiri kasubag Tata Usaha Ujang Syafri, Kepala Bidang SMK Drs H Buslan MPd, dan disaksikan seluruh kepala sekolah se-Kota Bengkulu. Dikatakan Plt Kadis Disdikbud, penundaan penyerahan SK GTT dan PTT disebabkan pandemi covid-19, yang saat itu tengah mewabah. Bbaru bisa dilakukan ditengah menjelang ujung tahun ini. \"SK ini harus kita segera berikan. Apalagi sebentar lagi juga harus diperbaiki untuk perpanjanganya, \" jelasnya. Walau terjadi keterlambatan pendistribusian, namun Eri menegaskan, dalam segi kesejahteraan mereka tidak mengalami kendala. Pendistribusian gaji GTT PTT selalu dicairkan dalam kurun waktu tiga bulan sekali. \"Keinginan kami gaji mereka dibayarkan setiap bulannya, namun karena aturan penggunaan dana APBD harus dicairkan per triwulan, maka mengikuti aturan,\" terangnya. Menjelang perpanjangan Surat Keputusan tersebut, Disdik Bengkulu terlebih dulu melakukan evaluasi kinerja. Kalau GTT/PTT bersangkutan malas tidak mungkin diperpanjang. Eri Yulian memprediksi seiring bertambahnya tenaga pendidik dan kependidikan yang memasuki masa pensiun, maka jumlah tenaga GTT dan PTT otomatis mengalami penambahan. \"Setelah kita cermati guru pensiun sangat banyak, bisa saja GTT dan PTT perlu tambah,\" tandasnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: