Harga Darah Diusulkan Naik

Harga Darah Diusulkan Naik

\"darahBENGKULU, BE - Parang Merah Indonsia (PMI) Kota Bengkulu berencana menaikkan harga darah. Dari harga sebelummnya Rp 150 perkantong menjadi Rp 250 ribu perkantong. Hal ini disampaikan Ketua PMI Kota Bengkulu, dr Zulman Zuhri Amran dalam audiensi dengan Walikota Bengkulu, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Zulman menyebutkan harga darah telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) sebesar Rp 250 ribu perkantong dan telah diberlakukan secara nasional. Untuk menerapkan Kepmenkes tersebut, PMI Kota Bengkulu pun berkonsultasi dengan Pemda kota agar dibuatkan Peraturan Walikota (Perwal)-nya yang mengatur harga darah.

\"Kalau pemerintah siap memberikan subsidi, maka kami tidak menaikkan harga darah. Tetapi jika pemerintah tidak bersedia memberikan subsidi, ya mau tidak mau kami harus menerapkan Kepmenkes tersebut,\" terang Zulman.

Ia menjelaskan sebenarnya uang yang dibeban kepada masyarakat yang membutuhkan darah itu bukan harga darah. Melainkan hanya mengganti biaya operasional yang dikeluarkan oleh PMI untuk mendapatkan darah itu. Seperti biaya pembelian kantong darah, biaya proses sehingga darah itu bisa dimanafatkan oleh orang lain, biaya pemulihan donatur dan biaya lainnya. \"Jumlah itu bukan harga darah, karena kami tidak memperjual-belikan darah. Biaya itu hanya untuk menggantikan biaya operasional PMI saja,\" ungkapnya.

Menurutnya, saat ini hanya Bengkulu yang masih menerapkan biaya penganti operasional darah termurah di Indonesia. Karena di daerah lain semuanya telah menerapkan Kepmenkes tersebut. Untuk itu,Pemerintah Kota dapat bersinergi dalam masalah harga darah, sehingga PMI Kota Bengkulu tidak mengabaikan Kepmenkes RI tersebut.

\"Harapan ini usulan ini dapat diterima, kalau pemerintah tidak mampu memberikan subsidi mohon dikeluarkan Perwal yang mengatur harga darah Rp 250 ribu perkantong. Hal ini sangat penting karena menyangkut kepetusan menteri kesehatan,\" sampainya.

Mendapati usulan tersebut, Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE belum dapat memberikan jawabannya. Menurutnya, usulan dari PMI akan dikajiĀ  lebih lanjut oleh pemerintah kota. \"Saya belum bisa memutuskan apakah harga darah ini dinaikkan atau disubsidi. Karena ini menyangkut masyarakat luas maka butuh kajian dan pembahasan lebih dalam lagi,\" terangnya.

Untuk itu,ia pun meminta kepada PMI agar sedikit bersabar dan tidak terburu-buru menaikkan harga darah tersebut sebelum ada keputusan dari Pemerintah Kota Bengkulu.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: