KPU Sosialisasi Pemilihan Pendidikan Disabilitas
BENGKULU, BE- Ratusan peyandang disabilitas mengikuti sosialisasi Pendidikan pemilih kepala daerah gubernur dan bupati yang bakal digelar serentak 9 Desember 2020. Sosialisasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu berkerja sama dengan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia dan Perkumpulan Mitra Masyarakat Inklusif. Kegiatannya dipusatkan di aula Hotel Raffles city, Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Kamis (22/10). Ketua Mitra Masyarakat Inklusif (MMI) Bengkulu Irna Liza Yuliastuti menuturkan, sosialisasi pendidikan tersebut sebagai ajang bagi para peyandang disabilitas dalam memberikan masukan-masukan terkait pelaksanaan pilkada. \"Dari hasil diskusi banyak hal yang dirasakan para disabilitas harus diperbaiki dalam pelaksanaanya, supaya tingkat partisipasi pilkada tahun ini bisa lebih tinggi,\" imbuhnya. Irna tak menampik jika peran KPU dalam pendataan peyandang disabilitas banyak kendala. Terlebih Badan Statistik baru melakukan pendataan dengan instrumen berbeda pada 2020. Perbedaan itu ada pada jenis-jenis disabilitas. \"Pendataan disabilitas itu tidak bisa disamaratakan karena lain jenis dan lain kebutuhan. Saya yakin KPU dapat semaksimal mungkin melakukan pendataanya,\" imbuhnya. Dengan sosialisasi ini semakin banyak masukan yang bisa menjadi bahan perbaikan l-hal apa saja yang dibutuhkan peyandang disabilitas dalam proses demokrasi kali ini. \"Diharapkan kegiatan dapat meningkatkan angka partisipasi pemilih dari penyandang disabilitas pada pilkada Bengkulu 2020. Sekaligus menjadi media pendidikan politik bagi penyandang disabilitas untuk mengetahui hak hak politiknya sebagai warga negara,\"jelasnya. Disisi lain, Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra SAg MM menuturkan, penyelenggaraan pilkada 2020 sukses jika mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat, tidak terkecuali dari peyandang disabilitas. \"Melalui sosialisasi ini kita meminta partisipasi mereka (disabilitas/red) sebagai pemilih, memberikan masukan ke KPU dalam pemungutan penghitungan suara yang ramah terhadap disabilitas, dan membantu menyebarluaskan penyelenggaraan pemilihan serentak. Sosialisasi sangat penting untuk mengajak partisipatif peyandang disabilitas pada Pemilukada nanti,\" katanya. Data pemilih tetap penyandang Disabilitas di Provinsi Bengkulu, sebanyak 4.233 orang yang terbagi dalam empat ragam disabilitas yaitu 1.072 orang Disabilitas fisik, 447 orang disabilitas Intelektual, 947 orang disabilitas Mental dan 962 orang Disabilitas Sensori. Dibeberkannya, dalam pendataan yang telah dilakukan masih banyak kendala dilapangan. Pasalnya, masih banyak keluarga yang menyembunyikan tentang anggota keluarganya peyandang disabilitas. \"Ketika anggota keluarga tidak menyampaikan ada keluarganya penyandang disabilitas, maka tidak dimasukkan dalam daftar pemilih,\" katanya. Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan para peyandang disabilitas dan menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk bisa datang dan memberikan hak suara ke tempat pemungutan suara nantinya. \"Jangan memilih karena money politik, memberikan amplop, atau karena dipaksa, \" pesannya. Dalam kesempatan tersebut, Irwan Saputra juga menegaskan, pada pemilihan nanti, sesuai dengan aturan. KPU memberikan pendampingan/pemandu, dan pendamping tersebut akan mengisi surat pernyataan C3, sehingga peserta tidak perlu takut pilihannya dibocorkan, tutupnya. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah keluhan disampaikan para peyandang disabilitas. Keluhan mereka kesulitan dalam mengenal kandidat, hingga peyandang disabilitas seakan risih dengan adanya petugas pendamping saat pemberian hak suara. \"Kami kesulitan saat memilih, cukup dikasih tahu saja bilik pemilihan. Harapannya kami peyandang cacat netra bisa mandiri dalam memilih,\" pinta Salah Seorang Peserta Tuna Netra Asmadi. (247
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: