Waspada Obat Herbal Covid-19
BENGKULU, BE - Masyarakat Bengkulu diminta untuk waspada terkait peredaran obat herbal yang diklaim mampu menyembuhkan penyakit Covid-19. Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari praktik penipuan dan penggunaan obat yang belum jelas kandungannya. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Syafrudin mengaku sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, banyak produk obat dan herbal yang mengklaim bisa mengatasi virus corona. Padahal obat-obat tersebut belum melewati tahap pengujian di laboratorium dan lebih parahnya lagi tidak memiliki izin edar dari BPOM. \"Perlu dicek apakah obat atau herbal tersebut sudah terdaftar secara spesifik memiliki indikasi untuk menyembuhkan korona atau tidak,\" kata Syafrudin, kemarin (14/9). Ia menambahkan, masyarakat bisa mengecek daftar registrasi obat herbal tersebut dari BPOM atau berkonsultasi menanyakan langsung ke BPOM atau Kementerian Kesehatan sehingga bisa terhindar dari praktik penjualan obat herbal palsu. \"Memang penting untuk memperkuat daya tahan tubuh di masa pandemi ini, namun klaim bahwa obat tertentu bisa menyembuhkan covid tentu harus dicek lagi,\" tuturnya. Menurut Syafrudin, selain pengawasan, BPOM juga menjalankan fungsinya dalam membina dan mendampingi proses penelitian selama masa pandemik ini. Hingga saat ini belum ada lembaga maupun intitusi yang telah berhasil menemukan obat Covid-19. \"Kami bersedia membina dan mendampingi penelitian jika memang benar-benar dibutuhkan, tapi sejauh ini memang belum ada penelitian yang berhasil menemukan obat Covid-19, apalagi herbal,\" imbuhnya. Di sisi lain, ia menyayangkan banyak mahasiswa yang menjadi pelaku penjual obat herbal tidak berizin di Bengkulu. Padahal mereka itu merupakan agent of change yang dapat menjadi contoh masyarakat agar berniaga dengan sesuatu yang legal dan diakui oleh negara. \"Kita sangat menyayangkan masih ada mahasiswa yang menjual obat herbal tapi tidak berizin, kita imbau agar jangan menjual itu, karena kalau ketahuan siap-siap diamankan oleh pihak berwajib,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: