Simon Santoso Juara Tunggal Putra
Simon Santoso menyelamatkan muka Indonesia. Pasalnya sudah tiga tahun, tidak ada gelar satu pun yang mampu direbut pebulutangkis tuan rumah dalam turnamen Djarum Indonesia Open Super Series. Dengan kemenangan Simon Santoso atas pemain China, Du Pengyu, Indonesia kembali menorehkan gelar juara. Sementara ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang juga melaju ke final, dikalahkan ganda campuran Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Gelar terakhir diraih Indonesia pada event yang sama adalah saat Sony Dwi Kuncoro dan ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir menjadi juara di turnamen ini, tepatnya pada tahun 2008. Sejak itu, tiga tahun berturut-turut tidak ada pebulutangkis tuan rumah yang menjadi juara di kandang sendiri, di kelima nomor yang ada. Simon Santoso mengaku mempersembahkan gelar juara tunggal putera Djarum Indonesia Open 2012 terutama buat ayahnya yang telah berpulang. Ayah Simon, Hosea Lim meninggal dunia Maret lalu. Simon mengalahkan pemain China, Du Pengyu di final melalui pertandingan rubber game 21-18 13-21 21-11. Simon menuntaskan perjuangannya dalam 1 jam 19 menit. Sementara di nomor lainnya, unggulan pertama di ganda putri, Wang Xiaoli/Yu Yang, tampil sebagai yang terbaik. Pasangan ganda China tersebut menyabet gelar juara setelah menundukkan kompatriotnya yang merupakan unggulan kedua, Tian Qing/Zhao Yunlei. Mereka menang 17-21 21-9-21-16 dalam waktu satu jam. Di partai kedua di nomor ganda putra, terjadi pertarungan sangat seru antara unggulan kedua asal Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae, melawan pasangan Denmark unggulan ketiga, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Pertandingan berlangsung selama satu jam 16 menit. Setelah berduel ketat tiga set, Jung/Lee akhirnya juara dengan skor 23-21 19-21 21-11. Sementara di nomor tunggal putri dimenangkan oleh Saina Nehwal, Pebulutangkis India ini melaju ke final dan berhasil menundukkan Li Xuerui lewat pertarungan sangat seru berdurasi 64 menit, sebelum menang 13-21 22-20 21-19. Sejak pertama kali turun di turnamen ini di tahun 2009, Saina memang sudah menyita perhatian publik Istora Senayan. Ia langsung menjadi juara dengan menundukkan Wang Lin di final. Setelah menjuarainya lagi di tahun 2010, Saina nyaris mencetak hat-trick ketika masuk final lagi di tahun 2011. Namun ia tidak mampu mengalahkan pemain nomor satu dunia, Wang Yihan, dan harus puas menjadi runner-up.(net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: