Tekan Angka Putus Sekolah
MUKOMUKO, BE – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) memprioritskan untuk menekan angka putus sekolah khususnya bagi anak usia sekolah. Untuk mewujudkan hal tersebut Dispendikbud akan mulai mendata dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait mulai dari jajaran RT,Desa/Kelurahan dan Kecamatan.
\"Tahun 2025 mendatang target kita tidak ada lagi usia sekolah yang putus sekolah. Minimal anak tersebut tamatan SMA sederajat. Mulai saat ini angak putus sekolah kita tekan semaksimal mungkin,\" kata Kadispendikbud Dra Nurhasni MPd.
Sejauh ini jumlah usia sekolah namun yang bersangkutan tidak sekolah belum terdata dengan baik. Namun dipastikan ada yang putus sekolah yang dikarenakan berbagai faktor. \"Inilah yang akan kita data serta bekerjasama dengan pihak-pihak terkait,\" katanya.
Di tingkat SD dan SMP sudah ada anggaran BOS. Jika anak tersebut terkendala dengan biaya lainnya seperti untuk membeli baju seragam sekolah dan perlengkapan lainnya maka pihaknya akan mencari solusi dan berkoordinasi dengan Pemda untuk dianggarkan di APBD.
Khusus untuk tingkat sekolah dasar berdasarkan angka prestasi murni (AMP) sekitar 3 persen dari 21 ribu anak belum masuk sekolah dan ada pula yang putus sekolah. Dibeberkannya usia sekolah yang menikah dini masih terjadi khususnya di desa-desa pelosok. Hal tersebut dikarenakan orang tua yang bersangkutan belum berpikir lebih jauh. Dicontohkannya jika anak tersebut sudah mulai remaja dan jika tidak segera menikah maka malu dan dikhawatirkan akan lama mendapatkan jodoh dan dan faktor lainnya.
\"Inilah salah diantaranya yang juga menjadi tugas berat Dikbuduntuk memberikan pengertian dan pemahaman yang tentunya adanya dukungan semua pihak mulai dari SKPD-SKPD hingga Kades/Lurah dan pihak-pihak terkait lainnya,\" tukas Nurhasni, yang baru beberapa minggu menjabat tersebut. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: