Empat Perawat Lakukan Karantina
ARGA MAKMUR, Bengkuluekspress.com - Guna terus mewaspadai penyebaran virus korona atau covid 19. Puluhan perawat di RSUD Arga Makmur melakukan Rapid Test. Alhasil 4 orang perawat dinyatakan Reaktif Rapid Test.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) Samsul Maarief SKM MKes kepada BE kemarin (3/5).
Dia menuturkan, \"Ya, total ada 4 orang dan 3 orang yang reaktif dari hasil rapid tes yang dilakukan pada hari Sabtu, (2/5) lalu. Dan akan mengirimkan Swabnya kepihak Dinkes Provinsi Bengkulu yang akan dikirim ke Palembang.\"
Arief menambahkan, empat pasien yang reaktif telah diisolasi di RSUD Arga Makmur Kabupaten BU yang saat ini memang menjadi tempat rujukan bagi masyarakat yang terpapar covid 19. Hal ini dilakuka sembari menunggu hasil swab dikirim ke Palembang.
\"Mereka saat ini telah menjalani di RSUD Arga Makmur,\" ungkapnya.
Arief juga menyampaikan, sedangkan puluhan petugas RSUD Arga Makmur termasuk tenaga medis lainnya yang bertugas di ruangan yang sama dengan keempat orang tersebut, langsung ditempatkan di Wisma atlet merupakan tempat Karantina Kesehatan bagi masyarakat yang sedang dalam pemantauan.
\"Ada sekitar 50 petugas RSUD terdiri dari dokter, perawat, dan sejumlah staf administrasi serta kurir yang menjalani karantina di wisma atlet,\" ungkapnya.
Dalam kesempatam tersebut, Arief juga menjelaskan, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus korona. Antibodi ini dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus korona.
Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus korona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.
\"Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus korona,\" pungkasnya. (127)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: