UKM Ngaku Dirugikan Indomaret

UKM Ngaku Dirugikan Indomaret

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Hadirnya Indomaret di Kabupaten Bengkulu Utara yang diberi merek Toko Milik Masyarakat (Tomimas) diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Bengkulu Utara (BU), terlebih bagi pelaku usaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Meskipun sudah ada kerjasama antara Pemerintah Kabupaten BU dengan pihak Indomaret, namun beberapa UKM mengaku dirugikan dan terkesan dipersulit oleh pihak Indomaret BU. Hal ini diakui oleh salah satu pemilik usaha UKM Kube Raflesia di Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya, Sri Muryani, kepada awak media, kemarin. Ia mengakui dirinya mengalami kerugian atas ulah pihak Indomaret. Pihak Indomaret dinilai tidak mematuhi komitmen sesuai isi kerjasama.

Karena itu, produk dagangan yang dititipkannya di Tomimas Indomaret terpaksa di tariknya kembali karena pihak Indomaret diduga sengaja menjual produk miliknya dengan harga yang sangat tinggi, yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkannya di atas perjanjian. Dampaknya, produk yang dititipkannya laku karena harga yang sangat tinggi dibanding dengan harga yang diecernya di luaran.

\"Harga hasil usaha yang dimasukkan di Indomart Tomimas Arga Makmur tidak sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Kami mendapati harga dagangan kami dijual dengan keuntungan lebih dari 100%. Dampaknya, barang sulit terjual. Ini jelas telah merugikan kami selaku pelaku usaha kecil. Saya sangat kecewa, dengan ulah pihak Indomart,\" kata Sri.

Ia menambahkan, barang dagangan yang dititipkannya di toko masyarakat umum lebih cepat terjual. Karena harga jual sesuai dengan keuntungan yang seadanya. Sebab, Pihak toko masyarakat umum tidak mengambil keuntungan selangit, dan tentunya barang yang dititip lebih cepat habis ketimbang barang yang dititip di Tomimas Indomaret Arga Makmur.

\"Kami harap Pak Bupati harus segera menindak pelaku Indomaret yang nakal ini. Karena, setahu kami mereka diberikan izin oleh Pak Bupati agar dapat membantu ikut berpartisipasi mensejahterakan masyarakat. namun ini, bukannya membantu, justru merugikan pelaku usaha kecil seperti kami. Dan saya informasikan juga, kalau pihak Indomaret selain menjajakan dagangan kami lebih mahal, juga terkesan mempersulit dagangan kami untuk dapat dititipkan di toko mereka. Salah satu contohnya, mengambil uang barang yang terjual saja, kami harus menunggu hingga 3 bulan lamanya, kalau seperti ini, bagaimana kami mau memutar roda modal penjualan kami,\" paparnya.

Hal Senada juga disampaikan pelaku UKM Tanah Hitam Kecamatan Padang Jaya Kabupaten BU, Putri Eka Sari sebagai pemilik usaha kopi trabas. Ia mengaku, selain menjual dagangan pelaku IKM dengan harga yang sangat mahal, juga sangat sulit untuk mendapatkan uang hasil penjualan.

Untuk itu, dirinya memutuskan menarik diri dari kerjasama dengan pihak Indomaret, mengingat bukannya membawa kesejahteraan bagi masyarakat, justru membawa kerugian yang besar bagi pelaku usaha kecil seperti dirinya. \"Kami juga berharap, Pak Bupati segera mengambil tindakan langsung. Jangan hanya memerintahkan OPD terkait, yang realisasi tindakannya dinilai sangat lambat. Kalau Pak Bupati, pasti cepat ditindak dan direspon oleh pihak Indomaret. Kami hanya menagih janji bupati, mengingat pihak Indomaret itu sudah menyulitkan pengusaha kecil seperti kami. Karena, modal yang di gunakan lama untuk kembali, sehingga proses produksi barangpun menurun. Bahkan, semua teman-teman UMKM pun mengeluhkan hal yang sama,\" tukasnya. (127)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: