3 Desa Kekeringan

3 Desa Kekeringan

\"\"

NASAL, Bengkulu Ekspress - Dampak musim kemarau beberapa pekan terakhir ini mulai dirasakan warga di tiga desa di Kecamatan Nasal. Dimana warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur warga mengalami kekeringan. Tiga desa tersebut yakni Tanjung Betua, Ulak Pandan dan Gedung Menung. Dan untuk mengatasi persoalan tersebut, warga terpaksa mengambil air dari sungai setempat.

“Sejak musim kemarau ini kami kesulitan mendapatkan air bersih untuk masak, dan kami setiap harus cari air ke sungai,” kata Bahuri (43), salah satu warga Tanjung Betua kepada BE, kemarin (19/8).

Dikatakannya, sumur warga di Desa Tanjung Betua dengan kedalaman sekitar 30 meter itu, dimana kekeringan ini terjadi tiap musim kemarau datang. Warga akhirnya terpaksa mengambil air bersih dari air sungai Nasal untuk kebutuhan minum dan memasak. Juga air ungai yang dikonsumsi warga sebagai air bersih itu ternyata dimanfaatkan pula untuk kebutuhan lain seperti mencuci pakaian, mandi, bahkan membuang air besar. “Sekarang ini hampir setiap pagi dan sore warga mandi dan ambil air ke sungai, dan lumayan jauh, tapi mau gimana lagi kita butuh air bersih untuk minum dan memasak,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Mayudin (39), warga Desa Gedung Menung. Ia mengakui jika semenjak musim kemarau ini ia kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan ada dari mereka yang beralih ke sumur bor agar dapat menikmati air bersih. Namun air sumur bor yang mereka dapat malah berbau dan agak sedikit kotor selama musim kemarau.

“Semuanya sudah pada kekeringan. Tetapi dari warga kita ini kan ada yang memiliki sumur bor, namun tidak semuanya yang mampu memakai sumur bor karena biaya mahal, dan kadang juga buat sumur bor bau,”ujarnya.

Sementara itu, Pjs Kepala Desa (Kades) Ulak Pandan Nasrudin mengakaui jika beberapa terakhir ini warganya kesulitan mendapatkan air bersih dan mendandalkan air sungai. Juga pada musim kemarau, biasanya ada warga yang menjual air yang diambil dari sumur dengan menggunakan mesin pompa air. “Warga di sini kadang beli air untuk masak, kalau untuk mandi biasanya ke sungai, dan itu pun jaraknya jauh. Kami minta pemerintah mencari solosinya masalah ini,” harap Kades. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: