Terancam Krisis Air Bersih

Terancam Krisis Air Bersih

\"KRISIS  

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau yang terjadi di Provinsi Bengkulu mulai menimbulkan kekhawatiran Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu.

Sebab, air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Nelas, Seluma dan Sungai Bengkulu sudah berkurang 50 persen lebih sehingga pasokan air untuk disalurkan ke masyarakat juga berkurang.

Jika dalam beberapa minggu ke depan tidak turun hujan, maka ancaman kekeringan air bersih akan melanda masyarakat Kota Bengkulu. \"Persoalan ini sudah di luar kemampuan kita. Salah satu kendalanya di IPA Nelas, debit air baku sudah berkurang 50 persen, bahkan dasar sungainya sudah kelihatan,\" kata Direktur PDAM Kota Bengkulu, H Sjobirin Hasan SE, kemarin (13/8).

Dengan keringnya sungai tersebut, pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan ketersediaan air baku ini bisa bertahan, apalagi kapasitas air baku yang dibutuhkan mencapai 600 liter per detik yang disalurkan ke seluruh pelanggan.

Saat ini, pihak PDAM terus melakukan pengawasan ekstra untuk memastikan bak penampung air baku ini bisa tetap maksimal. \"Kami terus berusaha membendung air ini agar yang masuk ke bak penampungan tetap ada agar pengolahan dan pompa tetap berjalan normal,\" ungkapnya.

Meski musim kemarau ini akan menjadi momok bagi masyarakat Kota Bengkulu, namun Sjobirin memastikan akan terus berupaya maksimal untuk tetap bisa menyediakan pasokan air bersih hingga titik terakhir.

\"Meskipun ada kendala kita berharap tetap teratasi dengan baik, karena bagaimanapun kesulitan yang ada, kami tidak boleh menyerah,\" tutur Sjobirin.

Jika nantinya ada masyarakat yang mengalami kekeringan air, maka diminta untuk langsung menghubungi PDAM kota untuk meminta layanan droping air bersih gratis.

\"Kami berharap dalam waktu dekat sudah turun hujan, maka kami membutuhkan doa masyarakat agar kemarau ini segera berakhir dan bisa turun hujan yang berkah bagi kita,\" harapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales SH yang pernah mengecek langsung ke Sungai Nelas mengakui bahwa debit air sungai tersebut sudah sangat menipis, bahkan ia memperkirakan bahwa Sungai Nelas tidak bisa bertahan lebih lama lagi. \"Dengan kondisi sekarang dipastikan tidak bisa mencukupi lagi kebutuhan air di Kota Bengkulu,\" beber Suimi.

Menurutnya, meski musim kemarau ini terjadi setiap tahun dan sulit diprediksi berapa lama, maka ia memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Bengkulu untuk berusaha mencari sumber air baku baru. Setidaknya, ketika musim kemarau, PDAM memiliki sumber air yang cukup untuk mempertahankan kebutuhan air bersih secara maksimal.

\"Harusnya menjalin komunikasi lintas kabupaten dan provinsi, tidak bisa dipertahankan seperti ini terus, akibatnya nanti warga Bengkulu kekurangan air bersih, jangan sampai krisis baru kita mencari langkah-langkah,\" tegas Suimi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: