Sapi Kurban dari Presiden 1,57 Ton

Sapi Kurban dari Presiden 1,57 Ton

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Presiden Joko Widodo kembali memberikan hewan kurban jenis sapi limosin dengan berat 1,2 ton ke Bengkulu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini sapi kurban presiden itu tidak di sebelih di Masjid Baitul Izzah Kota Bengkulu, melainkan di Masjid Jamik Manna Kabupaten Bengkulu Selatan pada hari raya Idul Adha 1440 H Minggu 11 Agustus mendatang. \"Sesuai dengan kebijakan gubernur, sapi itu disebelih di Bengkulu Selatan. Agar bisa bergiliran tidak di Kota Bengkulu saja,\" terang Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Bengkulu, Edie Hartawan kepada BE, kemarin (8/8).

Dijelaskannya, sapi kurban presiden itu hanya satu ekor diberikan untuk Bengkulu. Wilayah mana yang akan dijadikan tempat penyembelihan hewan kurban tentunya merupakan permintaan masyarakat dan kebijakan Gubernur Bengkulu. Bahkan rencananya tahun depan, kabupaten lain juga akan dipilih sebagai tempat penyembelihan sapi presiden. \"Nanti giliran, tahun depan kabupaten lain juga. Jadi bisa merata,\" paparnya.

Edie menuturkan, sapi seharga Rp 64 juta itu diambil dari pertenakan masyarakat yang ada di Kabupaten Seluma. Sebelum dibeli, sapi itu diperiksa dan diverifikasi. Baik kesehatan, maupun kondisi berat badan sapi tersebut. \"Tim dari Istana sudah turun dan mengecek langsung. Jangan sampai sapi itu hanya berat dilemak saja, bukan dagingnya. Karena yang diutamakan dagingnya,\" tambah Edie.

Sapi tersebut pada hari Sabtu (10/8) itu akan diserahkan secara simbolis kepada pengurus Masjid Jamik Manna, oleh gubernur yang diwilkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Budiman Ismaun. Pada hari minggu, setelah salat Id, sapi tersebut akan langsung disebelih oleh pengurus masjid dan membagikan kepada orang-orang yang berhak menerima hewan kurban tersebut. \"Nanti didata dan kita minta orang-orang yang menerima benar-benar tepat sasaran,\" tegasnya.

Sementara itu, sesuai dengan jadwal, untuk salat Idul Adha, Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah akan melaksanakan salat Id di Masjid Baitul Izza. Untuk hewan kurban dari gubernur sendiri, sejauh ini belum ada kepastian jumlah yang akan dikurbankan. \"Kalau pak gubernur salatnya di Masjid Baitul Izza. Mudah-mudahan sesuai rencana,\" pungkasnya.

Periksa Kesehatan Hewan Kurban

Pelaksana tugas Dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Bengkulu, drh Nopi Yeni menuturkan pemeriksaan hewan kurban dilakukan tiga titik yaitu di kawasan Sungai Rupat, Bumi Ayu dan di kawasan desa Babatan Kabupaten Seluma.

Dari hasil pemeriksaan hewan kurban yang telah dipesan di Kota Bengkulu telah memenuhi persyaratan baik dari kesehatan maupun usia, dari pemeriksaan tersebut Dinas Peternakan dan kesehatan hewan langsung mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan.

\" Pada saat pemilik korban mengambil hewan kurbannya, maka sudah dibekali dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewanya,\" terang Nopi Yeni.

Selain kesehatan hewan, tim juga melakukan pengecekan syarat hewan yang dikurbankan yakni diantaranya sudah berumur cukup yakni satu minimal satu tahun untuk kambing dan dua tahun untuk sapi, kondisi hewan sehat dan tidak cacat.

Usai pemeriksaan di kota Bengkulu, tim melakukan pengecekan kesehatan sapi kurban bantuan dari presiden Joko Widodo di desa Babatan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Dibeberkan Nopi Yeni, pengecekan kesehatan hewan qurban bantuan dari pak Presiden Joko Widodo sudah jauh-jauh hari dipantau, karena besok (hari ini-red) sapi tersebut akan dibawa ke Kabupaten Seluma, maka kesehatan sapi bantuan presiden Jokowi dipantau ulang kesehatanya. \" Dengan begitu daging yang akan diedarkan sudah memenuhi persyaratan, aman sehat, utuh dan halal nantinya, \" jelasnya.

Sapi kurban dari presiden Joko Widodo yang diperuntukkan bagi masyarakat provinsi Bengkulu dibeli dari peternak lokal kabupaten Seluma, dengan jenis Sapi Lemosin seharga Rp 64 juta dan berat 1,57 ton. Sapi tersebut akan dibawa ke Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Dalam perjalanan, sapi akan mendapat pengawalan dari tim kesehatan, aspek menaikkan hingga ke pemotongan.

Stok Hewan Kurban di Bengkulu Aman

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu optimistis ketersediaan stok hewan kurban di Kota Bengkulu aman. Bahkan permintaannya tidak jauh berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kabid Kesehatan Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Ir Hauliantua Pohan menuturkan, kesehatan hewan-hewan kurban juga diawasi, mulai sejak masih di tempat penampungan, hingga nanti saat di tempat penyembelihan.\"Yang kita awasi tak hanya berkaitan dengan kesehatan hewan kurban, melainkan juga soal kebersihan, kemudian pengolahan limbahnya, dan lain-lain,\" tutur Hauliantua, kemarin (8/8).

Ia menjelaskan, prediksi kebutuhan hewan kurban Kota Bengkulu tahun 2019 ini tak akan jauh dari tahun 2018 lalu. Kebutuhan hewan kurban sapi di Kota Bengkulu biasanya dipasok dari luar daerah, antara lain dari Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan. \"Tahun lalu, untuk hewan sapi mencapai 750 ekor sapi, 325 ekor kambing dan 20 ekor kerbau. Perkiraan kita, tak akan ada peningkatan yang signifikan,\" kata Hauliantua.

Ia menambahkan, ada ketentuan baru yang berlaku pada Idul Adha tahun ini, yaitu dilarang menggunakan kantong plastik hitam untuk distribusi daging hasil pemotongan hewan kurban. Sebab, kantong plastik hitam merupakan hasil daur ulang sampah plastik yang tidak diketahui riwayatnya dan diduga terkontaminasi bahan kimia dan logam berat, sehingga membahayakan kesehatan bila digunakan sebagai wadah makanan. \"Ketentuan ini merupakan tindak lanjut peringatan atau surat edaran BPOM RI mengenai kantong plastik,\" terangnya.

Untuk itu, panitia penyelenggara kurban, sambung Hauliantua, diimbau untuk menggunakan kantong plastik bening yang berbahan mudah terurai, atau penerima kurban membawa wadah sendiri dari rumah. \"Kita imbau panitia kurban menggunakan plastik yang mudah terurai atau plastik bening,\" tutupnya.

Imbauan juga disampaikan oleh Kepala BPOM Provinsi Bengkulu, Drs Syafrudin T Apt MSi. Ia mengimbau, kepada masyarakat khususnya panitia kurban untuk tidak menggunakan plastik kresek hitam, pasalnya dari hasil penelitian plastik hitam yang berasal dari bahan daur ulang mengandung bahan berbahaya dan tidak higienis.

\"Kita berupaya menjaga daging kurban tidak tercemar, tapi kita tidak memperhatikan pembungkusnya akhirnya sama saja daging yang dikonsumsi menjadi tidak higienis dan menganggu kesehatan, untuk itu kepada panita kurban dan masyarakat dihimbau untuk tidak menggunakan plastik kresek berwarna hitam,\" tutupnya.(999/151/247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: