Sidang Pembunuhan Istri Hamil Ricuh

Sidang Pembunuhan Istri Hamil Ricuh

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Sidang kasus pembunuhan sadis dengan terdakwa Romi Sepriawan berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu, Rabu (31/7). Empat orang saksi dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang tersebut.

Sarno selaku orang tua dari Almarhumah Erni Susanti dan tiga orang tetangga Romi dan Erni yakni Fauzan pemilik parang yang diduga digunakan Romi untuk membunuh Erni, Sesti dan Cik Des saksi yang pertama kali melihat kondisi Erni dan menyelamatkan bayi dari dalam perut Erni.

Dari pengakuan Sarno, Erni jarang menceritakan permasalahan keluarganya, karena Erni tidak ingin sakit darah tinggi yang diderita Sarno kambuh. Sarno hanya tahu bahwa kebiasaan buruk Romi adalah suka berjudi sabung ayam. Yang pasti Sarno meminta kepada majelis hakim memberikan hukuman setimpal kepada Romi karena sudah membunuh dengan sadis Erni anak keduanya.

\"Saya minta agar dia dihukum setimpal, hukuman mati. Karena anak saya sudah dibunuh dengan sadis,\" ujar Sarno dihadapan majelis hakim yang diketuai oleh Immanuel SH MH.

Setelah kejadian tersebut, Sarno mengaku jika dengan keluarga Romi sudah terjalin komunikasi. Bahkan beberapa kali besan sudah menjenguk anak Romi yang masih berumur 3 tahun dan 5 bulan. \"Dengan besan tidak ada masalah yang mulia, masih terjalin komunikasi,\" imbuh Sarno.

Saksi Fauzan, Sesti dan Cik Des mengatakan bahwa sebelum kejadian tidak pernah mendengar Romi dan Erni bertengkar. Mereka tidak menduga telah terjadi pembunuhan sadis, karena Fauzan hanya dipinjami parang kemudian Romi meminta tolong. Karena Fauzan menduga Erni hendak melahirkan, Fauzan memanggil Sesti agar membantu Erni. Tetapi saat masuk dan melihat kondisi Erni, Sesti menduga tidak wajar melahirkan dengan kondisi perut terdapat luka robek. \"Saya ambil bayinya, kemudian saya tepuk-tepuk punggungnya dan masih hidup saya langsung selamatkan,\" ujar Sesti.

Sidang tersebut sempat diskors oleh hakim Immanuel beberapa menit, karena kakak kandung Erni yang menyaksikan sidang tiba-tiba pingsan didalam ruang sidang. Sejumlah keluarga dibantu anggota kepolisian yang menjaga ruang sidang membawa kakak Erni tersebut keluar ruang sidang. Saat Romi dibawa keluar ruang sidang beberapa keluarga Erni hendak meluapkan emosinya kepada Romi tetapi bisa diredam oleh anggota polisi Polres Bengkulu yang berjaga diruang tahanan.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: