Kisruh Internal Kubu Nasdem

Kisruh Internal Kubu Nasdem

Mirza: Dedy Mendapat Tekanan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah belum juga menerima usulan dua nama calon wakil gubernur (cawagub). Tarik ulurnya partai politik (parpol) pengusung untuk menyerahkan dua nama tersebut, dinilai seagai bentuk ketidak seriusan parpol untuk memilih wakil gubernur Bengkulu.

Pengamat Politik Universitas Bengkulu (UNIB), Drs Mirza Yasben mengatakan, harusnya parpol pengusung tersebut berpikir cepat, jika ingin Provinsi Bengkulu memiliki wakil gubernur mendampingi Gubernur Bengkulu sampai akhir masa jabatan. “Memang dilihat belum terlalu serius. Harusnya bisa lebih cepat,” terang Mirza kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (2/7).

Terlebih menurut Mirza, gubernur telah menyerahkan sepenuhnya kepada parpol untuk menyerahkan dua nama ke gubernur, tanpa harus gubernur yang memilih. Meskipun sekarang Partai Hanura, juga sudah merekomendasikan Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu Muslihan DS untuk menjadi cawagub.

Namun demikian, dari Partai Nasdem yang sudah dipercaya untuk mengirimkan nama cawagub, belum sepenuhnya menyerahkan satu nama . Walapun DPP Partai Nasdem sudah memberikan rekomendasi Dedy Ermansyah menjadi cawagub. “Jika memang politik itu sehat, maka tidak ada masalah dengan Nasdem. Harusnya bisa diserahkan, jika memang DPP Parpolnya sudah memberikan rekomendasi,” ungkapnya.

Mirza menilai, ada perang kader didalam Partai Nasdem. Sehingga Dedy Ermansyah yang sudah mendapatkan rekomendasi, belum juga dikirimkan namanya. “Saya kira Dedy mendapatkan tekanan. Agar Dedy tidak dicalonkan. Jadi masih tarik ulur didalamnya,” kata Mirza.

Bahkan taruk ulurnya pengiriman nama cawagub itu juga didasari dari belum siapkan Partai Nasdem untuk mengirimkan nama cawagub. “Saya tidak tau, dari pihak mana yang melakukan manuver, sehingga tidak terjadi pengiriman nama itu, tidak terjadi pula proses pencalonan itu. Namanya politik, ada yang nampak dan tidak,” tuturnya.

Terlebih kondisi saat ini, gubernur akan melakukan perjalanan ke Negara Jerman dalam tugas pemerintah. Hal ini juga akan membuat pengirimana nama cawagub ke DPRD menjadi lama. Terlebih pengirimana nama tersebut terakhir pada 31 Juli ini. “Memang masih ada waktu. Mudah-mudahaan bisa mengajukan. Karena kalau tidak mengajukan citra politik Bengkulu juga tidak bagus,” ungkapnya.

Jika memang nantinya tidak ada cawagub sampai batas akhir pengusulan, maka jabatan wagub akan kosong. Walaupun nanti jabatan wagub kosong, maka tidak menjadi masalah untuk gubernur. Gubernur dinilai masih siap untuk menjalani tugas sampai selesai masa periode. “Kalau tidak ada wagub juga tidak apa-apa. Tidak memborosi anggaran juga,” tegas Mirza.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, rencana pengiriman dua nama ke dirinya memang gagal pada hari Senin lalu. Bahkan pada kemarin (2/7), dirinya juga belum menerima usulan dua nama tersebut. “Saya menunggu itu. Karena ada rencana Senin kemarin, juga tidak ada dikirimkan kepada saya,” terang Rohidin.

Jika memang sudah ada dua nama itu, Rohidin menegaskan, akan langsung mengirimkan dua nama itu ke DPRD. Sehingga proses pemilihan bisa berjalan cepat. “Kalau sudah ada, langsung saya kirimkan,” ungkapnya. Dua nama yang rencananya diusulkan, Muslihan DS dan Dedy Ermansyah menurut Rohidin tetap setuju saja dua nama itu.

Rohidin menyakini, parpol tersebut sudah mempertimbangkan kadernya untuk meduduki jabatan wagub. “Kewajibannya saya hanya menyerahkan saja, tidak akan mengevaluasi.Karena yang memilih juga DPRD. Siapa DPRD itu, wakil rakyat juga,” tandas Rohidin.(151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: