Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Harga Pangan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi Bengkulu dinilai sejumlah pihak gagal dalam menjaga harga pangan pada Ramadan tahun ini. Pasalnya, tingkat inflasi sebesar 1,11 persen pada Mei 2019 lalu lebih tinggi dari angka inflasi nasional sebesar 0,68 persen.
Pengamat Ekonomi Bengkulu, Dr Ahmad Badawi Saluy MM berpendapat, inflasi Ramadan pada Mei 2019 cukup tinggi. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena harga daging ayam, cabai merah, dan bawang putih melonjak cukup tajam. Bahkan, ia menilai sumbangan inflasi dari produk hortikultura tersebut cukup mempengaruhi laju inflasi. Untuk itu, ia menyarankan ada tata kelola manajemen pangan mengingat Inflasi pangan di bulan Ramadan dan Idul Fitri terus berulang.
Ia mencatat, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah ke depan terkait dengan inflasi Ramadan. Pertama, pemerintah harus mengoptimalkan manajemen logistik pangan baik pangan yang harus impor maupun pangan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri, seperti bawang putih. Sementara untuk pangan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri seperti daging ayam, pemerintah harus memastikan distribusinya lancar.
\"Ke depan pemerintah perlu melakukan berbagai upaya agar inflasi pada Ramadan berikutnya tidak terlalu tinggi,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, tingginya inflasi di Bengkulu disebabkan kondisi indeks harga yang tidak stabil pada harga bahan pangan sepanjang Ramadan lalu. Kenaikan indeks harga tersebut dikarenakan pekan awal dan akhir Ramadan seluruhnya terjadi pada bulan Mei 2019. \"Inflasi Ramadan terjadi seluruhnya pada Mei dimana kontribusi besar disumbangkan oleh daging ayam ras 0,19 persen, cabai merah 0,16 persen, dan bawang putih 0,14 persen,\" ujar Dyah.
Ia berharap, pemerintah bisa menjaga ketersediaan pasokan menjadi salah satu alasan kestabilan harga-harga pada periode berikutnya. Hal ini mengingat beberapa harga bahan kebutuhan pokok sempat mengalami kenaikan. \"Pemerintah harus memastikan ketersediaan pasokan untuk menjaga kestabilan harga bahan makanan,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: