Realisasi KUR Capai Rp 528 M

Realisasi KUR Capai Rp 528 M

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu hingga Mei 2019 telah mencapai Rp 528 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3 persen. Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Negara (DJPb) Provinsi Bengkulu, Ismet Saputra mengatakan, turunnya angka realisasi KUR tersebut disebabkan debitur lama masih dalam proses melakukan angsuran dan debitur potensial yang baru belum tergali dengan baik. \"Jadi angka realisasinya menurun karena debitur baru belum tergali dengan baik di Bengkulu,\" kata Ismet.

Ia mengaku, hingga saat ini, jumlah debitur yang melakukan pinjaman KUR di Bengkulu mencapai 15.933 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2018 lalu yang tercatat sebanyak 18.160 orang.\"Kita berharap jumlah debitur yang memanfaatkan dana KUR ini bisa semakin banyak di Bengkulu hingga akhir 2019 ini,\" harapnya.

Seperti diketahui, debitur terbanyak saat ini masih terdapat di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara. Dengan jumlah debitur masing-masing mencapai 2.750 orang dan 2.550 orang. Kedua daerah tersebut banyak yang memanfaatkan KUR karena masyarakatnya banyak bekerja sebagai pedagang dan petani.

\"KUR ini kan memang sengaja diberikan untuk menyasar pedagang besar dan eceran serta pertanian, perikanan, hingga peternakan, karena sektor tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi daerah,\" tutur Ismet.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Dr Ahmad Badawi Saluy MM mengaku, tidak kaget dengan struktur penyaluran KUR yang menyasar banyak sektor produktif dan rill di Bengkulu. Menurutnya, mayoritas pedagang dan petani masih sulit keluar dari cengkraman rentenir. Belum lagi, tingkat kepercayaan bank yang relatif masih kurang jika dibandingkan dengan potensi keuntungan yang dimiliki pedagang.\"Mudah-mudahan ada perubahan realisasi pada akhir tahun nanti. Sampai kapan pun, jika petani dan pedagang tidak merubah mindset, tidak akan lepas dari cengkraman dengan rentenir,\" kata Ahmad.

Untuk menggenjot realisasi KUR terhadap sektor rill, terutama pertanian, Ia berharap pemerintah bisa ikut mendorong masyarakat untuk memanfaatkan dana pinjaman ini. Pasalnya bunga pinjaman ini hanya sebesar 7 persen per tahun, sehingga diharapkan dapat membantu para petani di Bengkulu. \"Kita tau banyak petani butuh suntikan dana untuk pengembangan usaha pertaniannya, maka KUR ini dirasa bisa menjadi solusi,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: